wawainews.ID, Lampung – Tim Relawan DKI Lampung menantang debat dan adu konsep siapapun dan pihak manapun terkait pemindahan dan penetapan Ibu Kota Negara (IKN).
Bahkan, terhadap pihak-pihak yang selama ini menjagokan Kalimantan atau Sulawesi untuk menjadi Ibu Kota Negara, tim relawan juga menyampaikan tantangan.
“Kami punya data tentang potensi Lampung menjadi ibu kota, yang siap diadu dengan data-data dari Kalimantan maupun Sulawesi, mari kita berdebat daerah mana yang lebih layak,” kata Ketua Harian Tim Relawan DKI Lampung, Andi Desfiandy, saat silaturahmi dengan Tribun di Kantor Yayasan Darmajaya, Bandar Lampung, Senin (22/7) sore.
Bappenas sudah dua kali menggelar diskusi tentang pemindahan ibu kota negara. Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam beberapa kesempatan menyebut calon ibu kota ada di Kalimantan.
Namun, tim relawan menilai, tiga provinsi di Kalimantan, termasuk Kalimantan Tengah, tidak layak menjadi ibu kota. Lampung justru yang dinilai lebih layak.
“Itu sebabnya Lampung siap diadu dengan tiga provinsi di Kalimantan. Dari tujuh indikator yang dilontarkan Bappenas, Lampung yang paling memenuhi kriteria. Kalau demikian halnya, seharusnya Lampung yang dipilih menjadi ibu kota, bukan Kalimantan,” tambah Sekretaris Harian Tim Relawan DKI Lampung, Ary Meizari.
Dalam upaya memperjuangkan Lampung menjadi Ibu Kota Negara, Tim Relawan akan menggelar deklarasi dan penandatanganan kajian oleh seluruh rektor perguruan tinggi negeri dan swasta di Lampung di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Bandar Lampung, Kamis (25/7).
“Momentum memperjuangkan Lampung menjadi Ibu Kota Negara sangat penting bagi kita semua,” kata Ary Meizari.
Deklarasi dimulai sejak pukul 08.00 WIB dengan sambutan dari Rektor UIN Radenj Intan Prof Dr H Moh Mukry MAg, Ketua Harian Relawan DKI Lampung Dr Andi Desfiandi SE MA, Ketua Umumj Relawan DKI Lampung Dr M Azis Syamsuddin SE SH MH, Ketua Dewan Pertimbangan Relawan DKI Lampung Dr H Zulkifli Hasan, dan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Juga akan digelar diskusi panel dengan melibatkan Rektor Unila Prof Dr Ir Hasriady Mat Akin, Raja Skala Brak Brigjen Purn Edward Syah Pernong, hingga Runner Up 1 Puteri Indonesia 2016 Felicia Hwang.(*)