Dalam Babad Tanah Jawi terdapat cerita tentang keruntuhan Majapahit. Prabu Brawijaya disebutkan menyaksikan kedatangan tentara Demak yang dipimpin putranya untuk menyerang Majapahit.
Karena itu, Brawijaya dan pengikutnya kemudian meninggalkan keraton.[3] Dalam Carita Purwaka Caruban Nagari, Raden Patah sebagai raja Demak dianggap sebagai putra dari Brawijaya.
Dalam Serat Kandha, Brawijaya dan keluarganya mengungsi ke Senggaruh saat Demak menyerang.
Mereka kemudian mengungsi ke Bali dan tetap menolak masuk Islam.
[3] Dalam Serat Darmogandul, Brawijaya dan pengikutnya diceritakan pergi mengungsi, namun ditemukan oleh Sunan Kalijaga saat di Blambangan dan diislamkan di sana.
[3] Dalam Serat Centhini, Majapahit diceritakan sebagai kerajaan besar saat di bawah pemerintahan Brawijaya V.
Dalam Jilid III-nya, disebutkan sekitar 101 nama yang dianggap keturunan Brawijaya, seperti Bathara Katong yang merupakan julukan Jaka Pitutur alias Raden Arakkali yang menjabat Adipati Ponorogo.[4]
Sumber cerita rakyat