Scroll untuk baca artikel
Hukum & KriminalLampung

Dijemput Polisi Tanpa Perlawanan, Selang 3 Jam Warga Desa Bojong Lamtim Tewas Tertembak 

×

Dijemput Polisi Tanpa Perlawanan, Selang 3 Jam Warga Desa Bojong Lamtim Tewas Tertembak 

Sebarkan artikel ini

WAWAINEWS – Kematian MS alias Mursalin (38) warga desa Bojong, Kecamatam Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, menjadi sorotan. Pasalnya MS sebelumnya dijemput di rumahnya disaksikan oleh Adiknya Selimah (28) tanpa ada perlawanan apapun.

Penjemputan Polisi sekira pukul 03.30 WIB, tapi selang beberapa jam kemudian diperkirakan tiga jam keluarga MS di Desa Bojong telah mendapat kabar jika MS telah tewas.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Saya buka kan pintu, saat kakak saya di jemput polisi, dan posisi kakak masih di kamarnya lalu dibawa oleh polisi dalam keadaan sehat,”beber Selimah sebagaimana dilansir Wawai News dari radar24.id, Jum’at (15/04/22).

Selimah Adik dari MS membantah pernyataan Kapolres Lampung Timur AKBP Zaky Alkazar Nasution di media yang mengatakan kakaknya Mursalin tewas ditembak lantaran melakukan perlawanan ketika akan ditangkap polisi.

BACA JUGA :  Bocah 12 Tahun Ditemukan Tewas Tanpa Kepala, Ternyata Karena Hal ini

Bahkan jelas Selimah, ketika Abangnya itu akan di bawa oleh polisi ia sempat meminta kepada petugas agar diberi kesempatan mencium kaki ayahnya yang sedang sakit.

Namun oleh polisi jelasnya, tidak di perkenankan dan MS langsung dibawanya masuk kedalam mobil yang di parkir di pinggir jalan Desa Bojong.

“Sebentar pak tunggu sebentar bilang kakak saya, tapi polisi itu jawab udah ga usah bawa aja,”tutur Selimahwati menirukan ucapan abangnya Mursalin ketika polisi melakukan penangkapan di rumahnya di Desa Bojong.

Dikatakan bahwa penjemputan atau penangkapan MS di rumahnya diakui Selimah terjadi sekira pukul 03.30 WIB dinihari. Bahkan lanjut Selimah, dirinya juga sempat meminta kepada polisi yang membawa kakaknya agar di proses dengan benar.

BACA JUGA :  Nekat Tipu Polisi, PNS Jambi Ditangkap Tanpa Perlawanan

Namun tegas Selimah, dirinya malah dibentak oleh salah seorang polisi.

Selang tak beberapa lama, sekira Pukul 06.30 WIB ia mendapatkan kabar jika Kakaknya sudah tewas. Kabar itu di sampaikan warga bernama Yakub.

“Saya sudah minta Tolong jangan diapa-apain pak di proses dulu, tapi saya di bentak ga usah ngomong masalah hukum sama saya bentak polisi” kata Selimah.

Setelah mendapat informasi kakaknya telah meninggal keluarga diminta datang untuk mengambil Jenazah Mursalin di RSUD Sukadana.

Masih dari pengakuan Selimah ketika di rumah Jenazah Abangnya Mursalin ketika dimandikan terdapat 1 Luka bekas tembakan tepat di dada kiri yang tembus di pinggang.

Pada bagian lain terdapat luka memar di punggung dan lebam warna biru kehitaman di leher seperti patah.

BACA JUGA :  Dua Bergajul di Lamtim Rudapaksa Siswi SMP di Kebun Kopi

“Baru beberapa jam kakaknya dibawa dalam keadaan sehat oleh polisi tiba tiba mendapat kabar sudah tewas,”ujar Selimah heran meminta agar penembakan yang mengakibatkan kakaknya tewas diusut tuntas.

“Kami tidak terima pokoknya yang melakukan pembunuhan harus di hukum setimpal” ungkapnya .

Diberitakan di beberapa media online Team TEKAB 308 Polres Lampung Timur, terpaksa melumpuhkan upaya perlawanan seorang tersangka tindak pidana pencurian dengan kekerasan (Curas), yang melakukan perlawanan, dan membahayakan nyawa Petugas Kepolisian.