TANGGAMUS – Puluhan hektar lahan sawah milik petani di Kecamatan Kotaagung Timur Kabupaten Tanggamus, terancam gagal panen. Hal tersebut akibat serangan hama wereng yang tidak terkendali.
Dampaknya bisa dipastikan sejumlah petani akan mengalami kerugian jutaan rupiah lantaran padi yang ditanam mati sebelum waktu panen.
Menurut keterangan seorang petani Pekon Tanjung Jati, Nurma mengatakan, bahwa sawahnya di musim tanam saat ini terancam gagal panen, sebab ia kewalahan untuk mencegah serangan hama wereng tersebut.
“Kami udah beberapa kali lakukan penyemprotan, tapi nyatanya hamanya gak hilang-hilang” Katanya.
Nurma menyampaikan bahwa di musim tanam sebelumnya bisa menghasilkan gabah yang lumayan setiap panen tiba. Tapi kali ini harapannya untuk bisa Berjaya gaga total.
“Biasanya kalau tahun kemaren, sawah kami bisa menghasilkan 2 ton gabah, tapi kemungkinan panen tahun ini paling mendapat 2 sampai 3 kwintal gabah itupun kalau dapat segitu” Bebernya.
Nurma menyampaikan bahwa sawah miliknya masih bisa di panen walaupun tidak maksimal, lain halnya sawah milik tetangganya yang telah di bajak ulang lantaran gagal total diserang hama.
“Masih mending punya kita, masih sisa dikit-dikit, tapi kalau punya si Pian gagal total, dan telah mengalami kerugian jutaan rupiah lantaran gak ada yang nyisa di serang hama” Ujarnya.
Nurma berharap pada pemerintah setempat dan dinas terkait agar bisa memberikan edukasi pada para petani dan memberikan solusi dalam pencegahan hama tersebut.
“Kami sangat berharap pada pemerintah agar bisa memberikan obat yang tepat dalam pencegahan hama padi ini, dan kami juga menginginkan pengarahan dari dinas terkait” Pungkasnya.
Hal senada diakui oleh petani lainnya, gagal panen mengancam akibat hama wereng bagi petani. Sampai sekarang belum ada solusi dari pemerintah. Dia pun mengaku tidak ikut asuransi sesuai arahan pemerintah dari kementerian pertanian.
“Kami sebenarnya ingin tahu bagaimana yang dimaksud program Tani Berjaya, sesuai yang digaungkan oleh Gubernur Lampung. Disamping diserang hama, harga gabahnya pun tidak pernah naik, petani Berjaya yang dimaksud itu seperti apa ya,”ujar Buyung.
Saat ini, tambahnya petani hanya pasrah dengan kondisi yang terjadi, karena resiko bertani, gagal panen dan harga yang anjlok. Hal tersebut tidak berubah dan terus terjadi demikian. (SMN).