Megapolitan

Dokter Tirta: Larangan Mudik Kebijakan yang Bertabrakan

×

Dokter Tirta: Larangan Mudik Kebijakan yang Bertabrakan

Sebarkan artikel ini
dr Tirta
dr Tirta relawan Covid-19

JAKARTA – Tirta Mandira Hudhi atau lebih akrab disapa dokter Tirta, Relawan Peduli Pencegahan Covid-19 berharap pemerintah merevisi kebijakan larangan mudik lebaran 2021 pada 6-17 Mei 2021 mendatang.

Permintaan itu ia sampaikan seiring kebijakan pemerintah yang mengizinkan salat tarawih dan Idulfitri digelar di masjid selama bulan suci ramdhan. Selain itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga mulai membuka keran pariwisata pada April ini.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Melarang mudik jadinya terkesan tidak kompak dan kebijakan yang tabrakan. Saran saya, kebijakan larangan mudik harus direvisi,” kata Tirta melalui akun instagram @dr.tirta, Selasa (6/4).

BACA JUGA :  Petugas Haji Daerah Kota Bekasi Mundur Setelah Lolos Seleksi, Ternyata Karena Hal Ini

Tirta lantas menyoroti kebijakan kontradiktif yang dikhawatirkan menciptakan kebingungan dan asumsi liar masyarakat. Ia menilai larangan mudik tak lagi efektif, sebab masyarakat masih bisa mudik menggunakan jalur darat seperti misalnya touring motor.

Menurutnya, pemerintah seharusnya tidak melarang aktivitas mudik, melainkan mengeluarkan imbauan boleh mudik asal mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Selain itu, Tirta mengatakan urusan warga yang kembali ke kampung halaman merupakan wewenang kepala daerah untuk menetapkan regulasi masing-masing.

“Jangan membuat kebijakan bertabrakan satu sama lain,” ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah melarang mudik lebaran sejak 6 sampai 17 Mei 2021. Kebijakan larangan mudik ini mempertimbangkan risiko penularan Covid-19 yang masih tinggi. Masyarakat diminta untuk tak berpergian selama larangan tersebut.

BACA JUGA :  655.365 Kendaraan Roda Empat Tinggalkan Jakarta

Di sisi lain, pemerintah mengizinkan pelaksanaan salat tarawih dan salat Idulfitri secara berjamaah di masjid dengan tetap mengacu protokol kesehatan yang ketat pada Ramadan dan Idulfitri tahun ini.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan salat berjamaah tarawih dan Idulfitri boleh dilaksanakan di luar rumah dengan catatan jamaah harus dari lingkungan yang sama.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berencana membuka pariwisata untuk wisatawan asal Singapura di Kepulauan Riau pada 21 April mendatang . Ada dua zona yang akan disiapkan, yaitu Nongsa dan Bintan Lagoi.