WAWAINEWS.ID – Nikel menjadi krusial, hingga membuat harganya terus melambung ditengah terus berkembangnya era informatika diberbagai belahan dunia. Tapi ternyata disumbang oleh infrastruktur sebagai salah satunya.
Setidaknya di Indonesia sendiri, mencatat banyak perusahaan yang mulai menanamkan modal investasi untuk menambang nikel sebagian perusahaan itu merupakan perusahaan baterai besar dunia untuk tenaga kendaraan listrik.
Tak heran jika, harga nikel di LME sendiri saat ini adalah 27.215 dollar AS per ton, atau sekitar Rp 423,85 juta (kurs Rp 15.574).
BACA JUGA : Jika Larangan Ekspor Pasir Kuarsa Diterapkan, Maka yang Diuntungkan Negara Produsen Lain
Harga satu kemasan nikel produk Vale Indonesia yang memiliki berat 3,3 ton dapat mencapai sekitar 89.809 dollar AS, atau senilai Rp 1,39 miliar (kurs Rp 15.574). Sangat fantastis.
Tingginya harga nikel dalam era informatika dapat dijelaskan oleh sejumlah faktor krusial yang berkaitan dengan permintaan dan perkembangan teknologi.
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa ini dapat melambung di era informatika:
BACA JUGA : Catatan Akhir Tahun Dr. Syahganda Nainggolan (Sabang Merauke Circle)
1. Peningkatan Permintaan untuk Baterai Lithium-ion
Baterai lithium-ion merupakan komponen penting dalam perangkat elektronik, seperti ponsel pintar, laptop, tablet, dan kendaraan listrik. Nikel memiliki peran kunci dalam struktur kimia baterai ini, terutama dalam katoda. Dengan pertumbuhan signifikan dalam pasar kendaraan listrik dan perangkat elektronik portabel, permintaan akan baterai lithium-ion yang mengandung nikel juga meningkat, mendorong kenaikan harga nikel.
2. Kebutuhan untuk Kabel dan Konektor
Nikel digunakan dalam produksi kabel dan konektor yang mendukung konektivitas elektronik. Dengan ekspansi Internet of Things (IoT) dan infrastruktur jaringan yang semakin kompleks, permintaan akan kabel dan konektor berkualitas tinggi juga bertambah, memberikan tekanan tambahan pada pasokan nikel.
