Disampaikan oleh: Yusuf Blegur
WAWAINEWS.ID – Indonesia Tragis “Seorang Anies Baswedan tak butuh validasi atas kepemimpinannya. Ia juga tak perlu mengumbar prestasi. Karena menjadi pemimpin adalah sesuatu yang given dan biarkanlah rekam jejak yang bicara.”
Spirit dan nilai-nilai yang melekat pada sosok Anies Baswedan dalam perhelatan Pilpres 2024 lalu, kini terbukti sahih dan tak terbantahkan. Semua perspektif, analisis, hingga prediksi yang ia sampaikan terkait arah kepemimpinan, sistem, dan penyelenggaraan negara telah menjadi kenyataan yang getir: Indonesia berada di ambang krisis serius.
Penyimpangan, kejahatan, dan kerusakan tata kelola negara kian terbuka.
Bukan sekadar kehancuran konstitusi dan demokrasi Indonesia berada di jalur menuju negara gagal. Bahkan, jika tidak segera diperbaiki, negeri ini terancam mengalami kepunahan dalam makna berbangsa dan bernegara.
Anies dan Rekam Jejak yang Tak Pernah Padam
Gagasan, karya, dan prestasi Anies Baswedan yang orisinal dan solutif terutama selama satu dekade terakhir masih hidup dan relevan. Ia justru semakin bersinar di tengah stagnasi dan kemunduran pemerintahan hasil Pilpres 2024 yang kental aroma KKN dan manipulasi.
Anies tetap hadir di tengah publik, menyampaikan pencerahan melalui:
- Mimbar kampus,
- Podium masjid,
- Forum ilmiah nasional dan internasional,
- Hingga ruang-ruang publik yang inklusif dan inspiratif.
Ia tak hanya memberi edukasi. Anies aktif membentuk kesadaran publik, menggerakkan sosial-politik melalui kegiatan nyata seperti bantuan bencana, pembangunan jembatan, rehabilitasi sekolah, dan berbagai solusi nyata untuk masyarakat.
Pemimpin yang Merangkul, Bukan Menguasai
Anies dikenal sebagai pribadi yang hangat, terbuka, dan merangkul semua kalangan. Kiprahnya tak dibatasi oleh ruang dan waktu. Ia terus menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa kerja keras dan cerdas dalam proses yang ulet dan terukur akan menghasilkan manfaat maksimal bagi bangsa dan rakyat.
Apa yang membedakan Anies dari banyak pemimpin saat ini adalah integritas dan konsistensinya terhadap kebenaran dan kejujuran.
Di tengah para pejabat yang terpapar kekuasaan: korup, arogan, diskriminatif, dan menyimpang dari etika pengabdian, Anies justru hadir dengan pengabdian berbasis kemandirian, transparansi, dan solusi konkret.
Aksi Bersama Anies Baswedan
Untuk menguatkan gerakan sosial-politik yang berpihak pada rakyat, Anies membentuk wadah bernama Aksi Bersama Anies Baswedan.
Sebuah gerakan yang bertujuan merajut sinergi dan kolaborasi lintas kelompok demi menghadapi berbagai problem kebangsaan.
Dalam refleksi atas arah kepemimpinan nasional dan hasil Pilpres 2024, Anies menegaskan:
“Tak akan ada pembangunan dan kesejahteraan tanpa pemimpin yang memiliki integritas, kapabilitas, dan akuntabilitas.”
Saatnya Kepemimpinan yang Altruis dan Humanis
Indonesia kini memerlukan lebih dari sekadar retorika nasionalisme dan patriotisme. Di tengah kerusakan multidimensi ekonomi, politik, hukum, budaya, hingga keamanan kita butuh pemimpin berkehendak baik dan berkemauan politik tulus untuk menyelamatkan bangsa.
Kita tak perlu dibombardir narasi pencitraan. Cukup biarkan rekam jejak seorang pemimpin yang bicara, dan biarkan rakyat merasakan serta menilainya.
Penutup
Di satu sisi, Indonesia memang tragis, getir, dan menyayat hati.
Namun di sisi lain, justru karena itulah Indonesia tragis ini membutuhkan seorang Anies Baswedan seorang negarawan sejati yang hadir untuk menerangi jalan menuju perubahan.
Bekasi, Kota Patriot
18 Dzulhijah 1446 H / 14 Juni 2025. ***