WAWAINEWS.ID – Saat ini bulan Suci Ramadhan 1444 H telah memasuki 10 hari terkahir. Berbagai keistimewaan di detik terakhir ini bisa dimanfaatkan untuk mendapat rahmat hidayah.
Salah Keistimewaan di detik terakhir dalam menjalankan amalan yang diperintahkan Allah SWT melalui Rasul-Nya. Itu pun telah dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika memasuki 10 hari terakhir bulan suci Ramadhan.
BACA JUGA: Tips Sehat dari Ahli saat Menjalan Ibadah Puasa, Pertama Makan Secukupnya
Namun tentunya tidak sedikit yang bertanya-tanya terkait I’tikaf meliputi batas waktu berapa lama. Kemudian, bolehkah di malam hari itu melakukan i’tikaf dan di siang harinya tetap bekerja. Atau lazim ditanya saat i’tikaf apakah boleh saat sahur pulang makan di rumah.
Melansir dari berbagai sumber terkait waktu minimal disebut i’tikaf terdapat beberapa pendapat diantara para ulama.
Pendapat pertama: Yang dianut oleh jumhur (mayoritas) ulama hanya disyaratkan berdiam di masjid.
BACA JUGA: Tips Sehat Selama Menjalankan Ibadah Puasa Selama Bulan Suci Ramadhan
Sehingga bisa dikatakan beri’tikaf jika berdiam di masjid dalam waktu yang lama atau sebentar walau hanya beberapa saat atau sekejap (lahzhoh).
Imam Al Haromain dan ulama lainnya berkata, “Tidak cukup sekedar tenang seperti dalam ruku’ dan sujud atau semacamnya, tetapi harus lebih dari itu sehingga bisa disebut i’tikaf.”