Scroll untuk baca artikel
AgamaRagam

I’tikaf Berapa Lama Harus Berdiam di Masjid, Ini Pendapat Mayoritas Ulama

×

I’tikaf Berapa Lama Harus Berdiam di Masjid, Ini Pendapat Mayoritas Ulama

Sebarkan artikel ini
Masjid Nurul Iman Ketibung, desa Talang Baru, Sidomulyo, Lampung Selatan - foto Wahid
Masjid diusulkan jadi alternatif tempat istrahat arus mudik lebaran idulfitri tahun 2025

WAWAINEWS.ID – Saat ini bulan Suci Ramadhan 1444 H telah memasuki 10 hari terkahir. Berbagai keistimewaan di detik terakhir ini bisa dimanfaatkan untuk mendapat rahmat hidayah.

Salah Keistimewaan di detik terakhir dalam menjalankan amalan yang diperintahkan Allah SWT melalui Rasul-Nya. Itu pun telah dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika memasuki 10 hari terakhir bulan suci Ramadhan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

BACA JUGA: Tips Sehat dari Ahli saat Menjalan Ibadah Puasa, Pertama Makan Secukupnya

Namun tentunya tidak sedikit yang bertanya-tanya terkait I’tikaf meliputi batas waktu berapa lama. Kemudian, bolehkah di malam hari itu melakukan i’tikaf dan di siang harinya tetap bekerja. Atau lazim ditanya saat i’tikaf apakah boleh saat sahur pulang makan di rumah.

BACA JUGA :  Polisi Gerebek Judi Koprok di Bulan Ramadhan, Tiga Pelaku Ditangkap dua Asal Lampung Timur

Melansir dari berbagai sumber terkait waktu minimal disebut i’tikaf terdapat beberapa pendapat diantara para ulama.

Pendapat pertama: Yang dianut oleh jumhur (mayoritas) ulama hanya disyaratkan berdiam di masjid.

BACA JUGA: Tips Sehat Selama Menjalankan Ibadah Puasa Selama Bulan Suci Ramadhan

Sehingga bisa dikatakan beri’tikaf jika berdiam di masjid dalam waktu yang lama atau sebentar walau hanya beberapa saat atau sekejap (lahzhoh).

Imam Al Haromain dan ulama lainnya berkata, “Tidak cukup sekedar tenang seperti dalam ruku’ dan sujud atau semacamnya, tetapi harus lebih dari itu sehingga bisa disebut i’tikaf.”