Scroll untuk baca artikel
AdvertorialZona Bekasi

Jika Panik, Pencet 112: Pemerintah Kota Bekasi Siaga, Bukan Sekadar Slogan

×

Jika Panik, Pencet 112: Pemerintah Kota Bekasi Siaga, Bukan Sekadar Slogan

Sebarkan artikel ini
Diskominfostandi Kota Bekasi kembali menggelar kegiatan sosialisasi Layanan Kegawatdaruratan Call Center Patriot Siaga 112, kali ini menyasar masyarakat di Kecamatan Bekasi Barat, Kamis (30/10/2025) - foto doc

KOTA BEKASI — Pernah mengalami situasi darurat dan bingung harus menelepon siapa? Nomor polisi sibuk, nomor pemadam lupa, dan nomor mantan jelas bukan solusi. Untuk itu, Pemerintah Kota Bekasi mengingatkan kembali jika gawat darurat, cukup tekan 112. Gratis, 24 jam, dan dijawab manusia sungguhan bukan bot.

Sosialisasi layanan Call Center Patriot Siaga 112 kembali digelar oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfostandi), kali ini menyapa warga Kecamatan Bekasi Barat, Kamis (30/10/2025).

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Peserta dari unsur kecamatan, kelurahan, hingga perwakilan warga tampak antusias mengikuti kegiatan yang dikemas interaktif lengkap dengan video edukatif, sesi tanya jawab, dan pembagian materi panduan darurat.

“Layanan 112 ini bukan sekadar nomor, tapi jembatan penyelamat antara warga dan petugas di lapangan. Mulai dari kebakaran, kecelakaan, kriminalitas, bencana alam, sampai kondisi medis mendesak semuanya bisa dilaporkan cukup lewat satu panggilan,” jelas Fitrianti, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfostandi, yang hadir mewakili Kepala Dinas.

Ia menjelaskan, layanan 112 merupakan implementasi dari Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 32 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Layanan Kegawatdaruratan. Aturan ini menegaskan bahwa Pemkot Bekasi tak ingin warganya sibuk mencari nomor darurat di tengah panik cukup tekan 112, nanti sistem yang akan bekerja lintas instansi.

“Kami ingin masyarakat tahu, layanan ini gratis, bisa diakses dari mana saja, bahkan tanpa pulsa. Yang penting tahu kapan harus digunakan bukan untuk iseng, curhat, apalagi pesan makanan,” ujar Fitrianti disambut tawa peserta.

Sosialisasi ini juga jadi ajang membangun budaya tanggap darurat di kalangan warga. Beberapa peserta bahkan berbagi pengalaman dari melihat kebakaran kecil di lingkungan hingga menolong korban kecelakaan di jalan raya. Semua sepakat, keberadaan layanan cepat tanggap seperti ini membuat mereka lebih tenang.

“Kalau dulu bingung mau lapor ke siapa, sekarang tinggal tekan 112. Semoga responnya juga secepat pesan instan,” canda salah satu warga yang hadir.

Di akhir kegiatan, Diskominfostandi mengajak seluruh peserta menjadi agen informasi di lingkungannya mengingatkan bahwa tanggap darurat bukan hanya tugas petugas, tapi juga warga yang peduli.

Dengan layanan 112, Pemkot Bekasi berupaya menjembatani “waktu kritis” itu: saat hidup butuh bantuan, dan kecepatan respon menentukan segalanya. Karena di kota sebesar Bekasi, kadang satu panggilan bisa menyelamatkan satu nyawa.***