WAWAINEWS – Pengusaha Nasional Aburizal Bakrie saat ini sedang mengembangkan tanaman padi gogo melalui perusahaan yang tergabung dalam Bakrie Group (PT. Huma Indah Mekar).
Dalam tradisi daerah Lampung, Aburizal kemarin melakukan Lapah Dumo. Pergi ke ladang untuk bercocok tanam padi (gogo). Apa yang dilakukan PT Huma Indah Mekar menanam padi gogo seluas 84 hektar ini baru pertama di Indonesia.
Melalui padi gogo diyakininya dapat menghasilkan swasembada pangan berupa beras. Lahan padi gogo milik PT Huma Indah Mekar, anak perusahaan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk., di daerah Desa Penumangan, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung.
Padi jenis tersebut bisa dikembangkan di lahan tanpa irigasi sehingga tidak menimbulkan biaya yang besar. Karena itu, Aburizal Bakrie yang merupakan putra daerah Lampung ini berkeinginan mengembangkan padi gogo dari berbagai jenis.
Uji coba dilakukan dilahan seluas 84 Ha, di areal PT Huma Indah Mekar, Tulang Bawang Barat (Tubaba), Lampung. Setiap Ha ditargetkan dapat menghasilkan padi sekitar 4,5 ton atau 9 ton dalam setahun.
Langkah itu dilakukan pihaknya untuk pengembangan swasembada pangan khususnya di Provinsi Lampung. “Jika memang uji coba ini berhasil maka kita akan menanam di lahan 1300 hektar,”ungkap Aburizal saat meninjau di lokasi tanaman padi yang kini baru berusia sekitar satu bulan kemarin, Jumat (10/12/2021).
Dia menulis melalui laman facebooknya selama ini, PT Huma Indah Mekar fokus pada perkebunan karet. Ia mengaku penasaran dan ingin membuktikan bahwa tanpa irigasi, padi gogo bisa sebagai solusi untuk menambah produksi padi (beras) secara nasional.
“Saya pun meminta direksi PT Bakrie Sumatera Plantations, Tbk., untuk mau memberikan lahannya sebesar 84 hektar untuk di konversi menjadi lahan padi gogo,”tukasnya.
PT Bakrie Sumatera Plantations bersedia dan meminta PT Huma Indah Mekar mengkonversi sebagian lahannya sebanyak 84 hektar sebagai percontohan untuk padi gogo.
Jika PT Huma Inda Mekar berhasil dengan padi gogonya. Aburizal berharap pemerintah Provinsi Lampung dan atau masyarakat bisa memanfaatkan tanah-tanah yang tak memiliki irigasi tersier dan primer yang belum dimanfaatkan untuk bisa ditanami padi gogo untuk menambah ketahanan pangan nasional.
“Saya berharap Lampung sebagai lumbung pangan nasional nomor satu,”ujarnya
Dia menegaskan bahwa tujuannya mengembangkan padi di Lampung bukan untuk mencari keuntungan, tapi juga tidak boleh rugi. Agar bisa menjadi role model dalam usaha ini.
“Kalau ini berhasil saya yakin, Indonesia tidak akan tercatat lagi sebagai importir beras dunia. Tapi akan kembali menjadi pengekspor beras,”pungkasnya.(*)