Terpisah tokoh msayarakat Desa Gunung Sugih Besar, M. Nuh mengakui bahwa Patung Semar di Desa Jembrana itu, kurang menghargai kebudayaan khas daerah.
“Jelas ini akan merapuhkan Kesatuan, Kami tidak mempermasalahkan soal Patung Semar itu sebenarnya, tapi kenapa lambang tertinggi kearifan lokal Lampung yakni Siger Lampung itu di letakkan di bawah Kaki Semar itu. Saya minta patung itu bisa diganti kalo tidak Siger Lampung bisa di sejajarkan dengan Semar jangan di bawah kaki begitu. Siger Lampung itu biasa kepala orang lampung dalam acara besar,”tegasnya.(**)
Jurnalis : Jali