KOTA BEKASI – Ketegangan sempat mewarnai lingkungan RT 04/16 Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, usai beredarnya kabar bahwa Ketua RT 04, Sayutih, menjadi korban pengeroyokan.
Namun, informasi ini segera diklarifikasi oleh Ketua RT 05/16, Didit Junaidi, yang menilai pemberitaan tersebut tidak sepenuhnya mencerminkan kejadian sebenarnya di lapangan.
Dalam pernyataan resminya, Didit menjelaskan bahwa insiden tersebut bermula saat Fani, seorang warga yang berada di sekitar lokasi kandang ayam, justru sedang berupaya membubarkan aksi tawuran sekelompok remaja.
Niat baik itu justru berujung ricuh setelah Fani mendapat cemoohan dari para pelaku tawuran.
“Fani hanya berusaha membubarkan keributan, tapi malah diprovokasi oleh anak-anak itu. Saat dia mengejar mereka agar pergi, justru dihadang oleh sejumlah warga, termasuk Ibu Sayutih,” jelas Didit.
Ketegangan memuncak saat Fani mendapat tekanan dari beberapa warga. Salah satu saksi menyebut, Sayutih sempat memukul pundak Fani sambil menyatakan bahwa dirinya adalah ketua RT.
Aksi ini memancing emosi warga lainnya, hingga terdengar teriakan bernada ancaman dan tindakan intimidatif.
“Merasa terancam, Fani memilih mundur dan kembali ke kandang ayam. Namun setelah mengetahui ayahnya menuju rumah Sayutih, ia bersama adiknya menyusul ke sana. Di sana mereka justru mendapati sang ayah telah dikerumuni massa, yang memicu ketegangan lanjutan,” lanjut Didit.
Dalam klarifikasinya, Ketua RT 05 ini menegaskan bahwa tidak ada tindakan pengeroyokan seperti yang disampaikan sebelumnya.
Ia menilai insiden tersebut adalah akibat dari kesalahpahaman dan eskalasi situasi yang tidak terkendali.
“Kami sangat menyayangkan informasi yang beredar secara sepihak dan belum terverifikasi. Hal ini justru bisa memperkeruh suasana,” tegasnya.
Didit pun mengajak seluruh pihak untuk menahan diri dan menjaga kondusifitas lingkungan. Ia juga membuka ruang mediasi demi menyelesaikan permasalahan secara damai dan menghindari perpecahan antarwarga.
“Kita harus kembali pada semangat gotong royong dan musyawarah. Jika perlu, kami siap memfasilitasi mediasi agar situasi bisa kembali harmonis,” pungkasnya.***