Scroll untuk baca artikel
Lintas Daerah

Rebana dan Harapan Baru dari Utara Majalengka

×

Rebana dan Harapan Baru dari Utara Majalengka

Sebarkan artikel ini
Dedi Mulyadi Gubernur Jabar

MAJALENGKA — Angin pembangunan berembus kencang dari utara. Di tanah subur Majalengka bagian utara, gema industri mulai terdengar menggema, menandai babak baru dalam sejarah kabupaten yang telah berdiri selama lebih dari lima abad.

Tepat di Hari Jadi Majalengka ke-535, Sabtu (7/6/2025), Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan kabar besar di hadapan rapat paripurna DPRD dan para pemangku kepentingan di Pendopo Gedung Negara.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Dengan lantang ia menyebut wilayah utara Majalengka sebagai calon kawasan industri strategis bertajuk Metropolitan Rebana.

“Majalengka bagian utara akan menjadi kawasan industri strategis,” ucap Dedi yang akrab disapa KDM dengan nada penuh keyakinan.

BACA JUGA :  Nyi Subang Larang Santriwati Syekh Quro yang Taklukkan Prabu Siliwangi

Bukan sekadar wacana. Pembangunan infrastruktur dan investasi telah mulai menggeliat, seiring berdirinya industri baru di kawasan Rebana yang mencakup Majalengka, Cirebon, Indramayu, dan Subang. Kawasan ini digadang-gadang akan menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat.

Namun, bagi KDM, pembangunan fisik saja tak cukup. Baginya, hal paling krusial justru ada pada pembangunan manusia.

Membangun SDM Lokal yang Siap Bersaing

“Yang harus dibangun pertama adalah pengembangan pendidikan tinggi berbasis pasar. SMK juga dorong pertumbuhannya supaya menguasai industri Rebana,” tegasnya.

KDM menyoroti pentingnya perguruan tinggi dan SMK untuk cepat beradaptasi. Program studi harus berbasis kebutuhan dunia kerja dan industri yang berkembang. Tujuannya jelas: agar putra-putri Majalengka tak hanya menjadi penonton di tanahnya sendiri.

BACA JUGA :  Pembangunan Infrastruktur untuk Percepatan Pelayanan Publik di Desa Wilayah Jabar

Ia menyampaikan kekhawatiran bila SDM lokal tidak disiapkan dengan baik, maka tenaga kerja dari luar daerah akan mengisi posisi-posisi penting di kawasan industri itu. Sebuah skenario yang tentu ingin dihindari.

Karakter di Atas Ilmu

Namun lebih dari sekadar pintar secara akademis, SDM-nya harus memiliki karakter kuat. Untuk itu, KDM kembali menggugah nilai-nilai kearifan lokal yang ia sebut sebagai “Manusia Panca Waluya”—sebuah konsep pendidikan karakter berbasis lima nilai luhur: Cageur (sehat), Bageur (baik), Bener (jujur), Pinter (cerdas), dan Singer (tanggap dan cekatan).

“Kalau tidak dibangun sikap mentalnya, maka pabrik akan diisi oleh SDM dari wilayah lain,” ujarnya mengingatkan.

Konsep ini tidak hanya relevan di lingkungan pendidikan, tetapi juga bisa menjadi fondasi dalam membentuk generasi pekerja industri yang unggul dan berintegritas.

BACA JUGA :  Pj Gubernur Jabar Klaim hingga Lebaran Beras Aman, April - Juni Jabar Panen Raya Padi

Harapan untuk Majalengka Lebih Baik

Dengan tema peringatan hari jadi “Ngahiji Ngawangun Majalengka Langkung Sae” (Bersatu Membangun Majalengka yang Lebih Baik), Gubernur Dedi menaruh harapan besar agar daerah ini terus melaju sebagai yang terdepan di Jawa Barat, tidak hanya dari segi infrastruktur dan pendapatan, tetapi juga dalam kualitas pendidikan dan derajat kesehatan masyarakatnya.

“Mudah-mudahan ke depan Majalengka lebih baik lagi masyarakatnya, makin bagus pembangunannya, meningkat pendapatannya, pendidikannya, dan derajat kesehatan masyarakatnya,” pungkasnya.***