WAWAINEWS.ID – Kisruh ribuan warga yang menolak digusur terkait pengembangan proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco City di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau menarik perhatian publik. Termasuk salah satunya tokoh senior warga asal Kepri di Bandung Ahmad Adib Zain atau dikenal juga dengan Wan Adib.
Melalui Surat terbuka yang ditulis oleh Wan Adib sebagai Politisi senior pernah digadang-gadang menjadi bakal calon wakil Gubernur bersama Huzrin Hood pada 2009 lalu itu adalah bentuk kecintaannya kepada tanah kelahirannya.
Surat terbuka itu juga sebagai bentuk kritik untuk kepala daerah dan cara penanganan konflik Rempang yang tengah terjadi dan menarik perhatian nasional itu.
BACA JUGA : Pemuda Melayu Tanjung Pinang: Jangan Sampai Warga Tempatan Jadi Penumpang di Tanah Sendiri
Salah satu poin dalam surat terbuka itu Ahmad Adib Zain menyampaikan bahwa persoalan yang terjadi di Rempang, Batam ini timbul karena pemerintah seakan lebih berpihak kepada investor.
Untuk itu dia meminta pemerintah mencabut rekomendasi Gubernur/Kepala Daerah atas izin investasi yang pernah dikeluarkan di Rempang (jika ada) dan menyampaikan surat “perbedaan pendapat” (dissenting opinion) terhadap proses investasi dan penangan konflik ini.
Untuk itu upaya pengukuran dan pemagaran serta bentuk lain dari “pendudukan dan penguasaan” tanah dan akses air/laut di Pulau Rempang untuk kepentingan investasi dihentikan sementara sebelum peninjauan kembali rencana luasan dan cakupan yang mengambil daerah permukiman dan lahan serta kawasan pantai/laut serta akses masyarakat untuk penghidupan tradisional penduduk disana tetap seperti semula.
BACA JUGA : Batam Segera Miliki Spot Wisata Dirgantara
Ini isi lengkap Surat terbuka Ahmad Adib Zain