wawainews.ID, Bandung – Eka Supria Atmaja resmi menjadi Bupati Bekasi, setelah dilantik oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Aula Timur Gedung Sate, Jalan Dipenogoro Nomor 22, Bandung. Ia menggantikan posisi Neneng Hasanah, yang tersangkut kasus suap Meikarta, Rabu (12/6/2019).
Nampak hadir dalam pelantikan tersebut, Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Sekda Provinsi Jawa Barat, Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, Pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemkab Bekasi, pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Bekasi, pimpinan partai politik, pimpinan organisasi dan unsur Muspida Kabupaten Bekasi.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam sambutannya mengucapkan selamat atas dilantiknya Eka Supria Atmaja menjadi Bupati Bekasi periode 2017-2022. Ia pun berpesan, ada 3 nilai yang menjadi nasehat yang harus dipegang teguh yakni integritas, niat melayani dan profesional agar dapat selamat dalam pembangunan pemerintahan.
Sebagai bagian dari Jawa Barat, pihaknya pun berpesan agar Kabupaten Bekasi memperbaiki diri dan terus berbenah agar terwujudnya Jawa Barat juara lahir batin yang menjadi slogannya.
“Perlu ada kerjasama dari Kota dan Kabupaten di Jawa Barat agar terwujudnya Jabar juara, tidak hanya di Indonesia melainkan ditingkat Asia Tenggara,” ujarnya.
Ia pun menerangkan, sejauh ini pihaknya sering mendapatkan laporan masyarakat melalui sosial media miliknya, diantaranya pembangunan jalan di Babelan maupun tingkat pengangguran yang masih tinggi.
“Banyak informasi masuk ke IG saya. minta supaya diperbaiki jalan Babelan tolong diperhatikan, kemudian ada keluhan soal pengangguran. Saya komit pengangguran akan dikurangi di Kabupaten Bekasi, nanti kalau ada masalah, Pak Eka segera kabarin saya lewat WA,” tandasnya. [SEP]
Pekerjaan Rumah (PR) bagi Eka Supria Atmaja sebagai Bupati Bekasi yang baru adalah soal banyaknya pengangguran di wilayah industri tersebut Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai melantik Eka sebagai Bupati Bekasi.
“Harus memprioritaskan warga lokal dalam persoalan pekerjaan. Pasalnya, Kabupaten Bekasi menjadi daerah dengan angka pengangguran tertinggi di Jawa Barat,”ujarnya.
“Saya tidak mau dan sedih kalau denger warga Bekasi sendiri merasa jadi tamu. Yang bekerja warga dari kota atau provinsi lain, kebanyakan warga lokal nya hanya di level-level ujung,” sambung Emil, sapaan akrabnya.
Menurutnya, upaya yang bisa dilakukan agar warga sekitar memperoleh pekerjaan dengan mewajibkan perusahaan-perusahaan atau pabrik-pabrik di Kabupaten Bekasi membuat sekolah vokasi. Sehingga, warga yang memiliki keahlian bisa tersalurkan.
“Kita akan mewajibkan pabrik-pabrik bikin sekolah namanya teaching factory tapi yang menjadi murid di sana warga lokal. Lulus di sana skillnya meningkat sesuai kebutuhan dan bisa disalurkan,” katanya.
Rencana tersebut, kata Emil, ke depannya akan diupayakan menjadi Perda maupun Pergub agar berlaku di seluruh daerah. Dengan begitu, masyarakat yang belum memiliki keahlian dan keterampilan dalam bekerja bisa terlatih dan memperoleh pekerjaan.
“Nanti kita bahas, makanya saya menunggu momentum pelantikan ini supaya sinkron, jadi itu agenda terpenting Kabupaten Bekasi yang akan saya bahas,” tandasnya. (MBN)