TANGGAMUS – Perilaku Pj. Kepala Pekon Wayliwok, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, sangat tidak terpuji. Peka terhadap nasib orang buruh kasar yang mengandalkan penghasilan sebagai pekerja lepas.
Bagaimana tidak nasib buruh bangunan lepas yang memborong pekerjaan drainase melalui anggaran dana desa dibiarkan telantar tanpa kejelasan. Sampai sekarang meski pekerjaan telah selesai sisa uang belum dibayarkan pihak pekon Wayliwok.
Pekerjaan drainase di Pekon Wayliwok bersumber dari Dana Desa 2020 dengan sistem borongan dan pekerjaan tersbeut sudah diselesaikan lima hari lalu. Miris tentunya upah borongan para pekerja belum dilunasi.
Menurut pengakuan salah satu pekerja bernama Anton menyampaikan pembangunan drainase sepanjang 100 meter tersebut diborongkan oleh pemerintah pekon sebesar Rp8 juta dan baru dibayarkan sebesar Rp 4 juta.
“Pekerjaan itu kan di borong 8 juta, tapi baru separo di bayarnya, pembayarannya belum selesai sampai hari ini, ditanya- tanya terus, tapi nanti- nanti aja jawab Pj nya” Ucap Anton kesal, Minggu (14/2/21).
Dia mengaku hanya menuntut komitmen pemerintah pekon yang menjanjikan begitu pekerjaan selesai maka akan segera dibayar lunas upahnya.
“Kata mereka (pemerintah pekon red) waktu itu, kalau sudah selesai pekerjaannya maka akan segera dilunasi, tapi ini udah lima hari sampai hari ini belum juga dilunaskan” imbuhnya.
Hal senada disampaikan, Satin pekerja lainnya dikatakan, bahwa Pj. Kakon Wayliwok tidak ada komentar, bahkan tidak mengangkat telepon saat di hubungi.
“Gak ngerti saya, totalnya Rp 4,5 juta lagi, di telepon Pj nya gak diangkat, belum ada kejelasan dari mereka, kata Sekdesnya, kalau gak hari ini, ya besok kata Sekdesnya” ungkap ST.
ST berharap agar pihak pemerintah Pekon Wayliwok segera melunasinya, sebab dirinya selalu di tanya oleh para pekerja yang lain.
“Pusing saya, kawan- kawan yang lain selalu mendesak saya, padahal memang dari pihak Pekon yang belum melunasinya, janji mereka selesai pekerjaan langsung dilunasi” keluhnya.
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Pekon Wayliwok, Misbahudin membenarkan bahwa upah borongan pekerjaan drainase di pekonnya belum lunas sebesar Rp 4 juta.
“Tadi malam saya tanya dengan tukangnya, katanya belum beres, tapi dia udah nanya dengan Pj, katanya hari ini, kalau gak besok dilunasi” pungkasnya saat dihubungi Wawai News. Minggu (14/2/21).