WAWAINEWS – Meski dalam kondisi libur Natal menjelang tahun baru 2022 lokasi Situs Megalitik Taman Purbakala di Desa Pugung Raharjo, Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur terlihat lenggang, Minggu (26/12/2021).
Kondisi tersebut tidak seperti biasanya saat libur Taman Purbakala selalu dipadati pengunjung hanya sekedar untuk menikmati suasana alam di lokasi Situs Megalitik yang menyimpan sejarah peradaban Lampung tersebut.
Beradsarkan pantauan Wawai news, kondisi lokasi wisata Randu Mas yang baru diresmikan oleh Gubernur Lampung yang keberadaannya tak jauh dari lokasi Situs Budaya tersebut terlihat di padati pengunjung. Namun terlihat hanya warga lokal seperti dari Marga Sekampung atau pun dari Waway Karya Lampung Timur.
“Tahun ini memang sepi, mungkin tak banyak yang pulang kampung. Rata-rata pengunjung biasanya warga lokal dari perantauan, kalo tidak dari sekolah,”ujar salah satu penjaga Situs Taman Purbakala di konfirmasi Wawai News.
Minimnya pengunjung yang datang ke Taman Purbakala Pugung Raharjo yang disebut sebagai etalase Lampung Timur itu diperkirakan akibat cuaca yang selalu turun hujan. Namun ada juga yang memilih ke pantai atau ke tempat lokasi lainnya.
Praktisi Museum dan Konsultan Ina Silas menyampaikan bahwa lokasi situs budaya atau museum harus merubah konsep dalam memasyarakat wisata budaya.
Lokasi wisata Budaya seperti situs sebagai pusat peradaban harus menjadi ruang publik, dengan mengharapkan pengunjung selalu hadir. Untuk itu stakeholder harus memahami keinginan pengunjung.
Sehingga Museum menjadi salah satu pengalaman yang bisa dinikmati kapan saja.
“Ini tentunya memerlukan campur tangan semua pihak seperti stakeholder pemangku kepentingan, internal dan eksternal, karyawan suplayer partner bisnis semua ini perlu diperhatikan, agar memberi manfaat bagi sekitar”papar Ina Silas.
Aprina Murwanti menambahkan lokasi situs budaya jangan hanya hanya jadi simbol koleksi atau kekayaan peradaban masa lampau, museum atau situs peradaban harus merubah dan berfokus pada manusia.
“Museum masa depan berorientasi pada manusia, sebagai kebutuhan.
Kalo museum seorang ibu apa yang dilahirkan, dibalik semua ada pameran edukasi, wawasan pemikiran dan membuat orang jatuh cinta membangun wawasan dan lainnya. Tak sedikit wanita hebat untuk melengkapi riset datang ke Museum,”jelasnya dalam bincang wanita hebat di balik museum yang ditaja oleh Museum Nasional beberapa waktu lalu.