Budaya

Modifikasi Siger Cara Melestarikan Budaya Melinting

×

Modifikasi Siger Cara Melestarikan Budaya Melinting

Sebarkan artikel ini
modifikasi Siger Melinting sebagai salah satu upaya untuk melestarikan budaya Melinting di Desa Maringgai, Labuhan Maringgai,
modifikasi Siger Melinting sebagai salah satu upaya untuk melestarikan budaya Melinting di Desa Maringgai, Labuhan Maringgai,

wawainews.ID, Lamtim – Salah seorang warga Desa Maringgai, tengah membuat modifikasi Siger Melinting sebagai salah satu upaya untuk melestarikan budaya Melinting di Desa Maringgai, Labuhan Maringgai, Rabu sore.

“Saya sudah sejak lama membuat modifikasi Siger khas Melinting, biasanya dapat titipan dari warga sekitar desa”, ujar Nur.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Menurutnya, Siger baru akan dibuat bila ada yang memesan karena proses pembuatan manual menggunakan tangan, dan kebanyakan pesanan Siger ukuran anak-anak .

Siger khas Melinting ini merupakan Siger kreasi, dimana dibuat tidak dengan lempeng besi kuningan yang ditatah, sebab Siger ini hanyalah digunakan untuk kebutuhan tari anak- anak ataupun pemudi.

BACA JUGA :  Lokasi Situs Peradaban di Taman Purbakala Pugung Raharjo Lenggang

“Siger ini bukan Siger asli dari lempengan kuningan, ini hanya terbuat dari lempeng aluminium disertai hiasan rumbai yang terbuat dari manik-manik. Saya buat agar lebih ringan agar anak-anak bisa menari lebih leluasa dan tidak menangis karena terlalu berat di kepala”, katanya.

Baginya, dengan membuat modifikasi Siger Melinting agar lebih ringan, merupakan salah satu upaya untuk melestarikan adat asli Keratuan Melinting ke generasi muda.

“Siger ini dipakai hanya ketika menari, dan pernikahan, sedangkan untuk acara adat dan pengantin biasanya menggunakan Siger asli. Tetapi ada juga penari yang menggunakan Siger asli, tergantung kebutuhan penampilan karena Siger asli terlalu berat untuk kepala anak-anak”, katanya.

BACA JUGA :  Polisi Gerebek Arena Judi di Way Jepara

“Siger Melinting memiliki bentuk yang unik dengan tambahan rumbai yang menutupi muka, dahulu penari Melinting menggunakan Siger asli yang sangat berat. Tetapi banyak penari yang tidak kuat menahan beratnya beban Siger di kepala dan terkadang sampai menangis”, tutur Jalal seorang pelatih tari.

Menurutnya, Siger modifikasi dijual dengan tarif Rp. 100.000 hingga Rp 125.000 lengkap dengan tusuk konde beserta bunga dan Siger Melinting. Akan tetapi proses pembuatannya membutuhkan waktu yang sedikit panjang bisa sampai dua hari karena proses pembuatan dilakukan manual dengan tangan.

“Siger khas Melinting memiliki bentuk yang agak berbeda dengan Siger di wilayah Lampung lainnya, karena terdapat rumbai-rumbai yang menutupi muka sebagai ciri khas. Sehingga dengan adanya modifikasi Siger kawula muda akan lebih mudah mengenakan Siger dan lebih mencintai budaya asli”, katanya. (Ant)