LampungSosial

Nestapa di Lamtim, Satu Keluarga Huni Kandang Kambing

×

Nestapa di Lamtim, Satu Keluarga Huni Kandang Kambing

Sebarkan artikel ini

LAMTIM – Kemiskinan memaksa Roni pasrah dan harus tinggal dimana saja asalkan bisa tetap berdekatan bersama keluarganya. Bahkan tinggal dikandang kambing pun dia lakoni, dengan keterbatasan yang dimiliki.

Hal tersebut terjadi di di dusun Gunung Terang II, Desa Labuhan Ratu Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur. Adalah  Roni alias Slamet (22) bersama anak dan isterinya Parniati (30) harus tinggal dikandang Kambing.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Roni bersama keluarga kecilnya menempati kandang kambing dilahan milik orang di belakang rumah orang tuanya di Desa Labuhan Ratu. Mereka menempati kandang kambing tersebut sudah dua tahunan lamanya.

Ironisnya saat ini Parniati, isteri Roni diketahui tengah berbadan dua. Sedangkan Roni hanya berprofesi sebagai tukang pencari (Ngasak) onggok sisa dari sebuah pabrik yang dialirkan melalui saluran air tak jauh dari Kampungnya.

BACA JUGA :  Pengurus IWO Pringsewu Resmi Terdaftar di Kesbangpol
Beginilah tempat tinggal Roni, bersama isteri dan dan seorang anaknya yang berusia 9 tahun

Roni hanya berpenghasilan kisaran Rp15 ribu perharinya dari Ngasak onggok tersebut. Dia harus berjuang guna menghidupi keluarga kecilnya. Sementara di depan kandang kambing tempat tinggal mereka ada rumah ibu dari Roni yakni Susiami (60) juga seorang janda miskin yang hidup bersama adik-adik dan  keponakannya.

Setelah dua tahun tinggal di kandang kambing ditengah keterbatasan ekonomi, dan kini sudah diketahui oleh Kepala Dinas Kesehatan yang sudah melihat langsung akan kah nasib Roni dan isteri berubah, semoga bisa terjadi!

“Ya mereka memutuskan tinggal di kandang kambing itu, karena rumah orang tua Roni penuh dengan adik dan keponakannya. Roni dan isterinya memilih menempati kandang kambing itu agar lebih leluasa dan berpisah dari rumah orang tuanya yang juga kecil,”ungkap Dian Ansori petugas P2TP2A Lampung Timur, kepada Wawai News, Kamis (19/3/2020).

Dian Ansori, mengaku mendapat informasi awal dari pemuda dusun setempat yang prihatin akan kondisi Isteri Roni yang sebentar lagi melahirkan. Tetapi mereka tidak memiliki jaminan kesehatan atau lainnya. Mendengar hal tersebut Ansori, mengaku langsung  menuju lokasi untuk melihat langsung dan ternyata apa yang diceritakan benar.

BACA JUGA :  Wartawan Dibacok OTK di Pesawaran, Gegara Konfirmasi Pengolahan Emas Ilegal di Way Ratai

“Melihat kondisi miris begitu, saya langsung koordinasi dengan kepala Dinas Kesehatan. Kebetulan beliau lagi ada kunjungan di sekitar Jepara. Akhirnya Pak dr. Nanang Salman Saleh langsung ke lokasi melihat langsung,”tandas Dian Ansori.

Kehadiran Kepala Dinas Kesehatan di rumah Roni, membuat kaget warga setempat apalagi sang dokter tersebut langsung masuk ke kandang kambing tempat tinggalnya. Ya.. ternyata dokter Nanang memeriksa kehamilan Parniati yang saat ini tengah berusia tujuh bulan mengandung anak keduanya.

“Saya hadir mencoba membantu sesuai dengan kapasitas,”ujar dr Nanang, mengakui kehadiran karena di telpon Dian Ansori dan tokoh pemuda setempat.

Setelah melihat kondisi Parniati, dr Nanang  mengaku akan berkordinasi dengan Dinas terkait bantuan apa saja yg bisa Pemerintah Lampung Timur berikan kepada Pak Roni.

BACA JUGA :  Jelang Lebaran Idulfitri 1444 H, Disnaker Lampung Timur Aktifkan Posko Pengaduan THR

“Insy Allah apa yg diharapkan Pak Roni dari pemerintah Daerah dapat terealisasi (bantuan persalinan & bantuan2 untuk rakyat miskin),” pungkasnya.

Muhsin selaku tokoh pemuda Kecamatan Labuhan Ratu saat mendampingi dr Nanang menjelaskan Bahwa kondisi keluarga Roni kesehariannya sangat miris. Kandang kambing tersebut ditempat Roni, isteri dan anaknya yang sudah berusia 9 tahun berukuran hanya 3×3 meter diatas pekarangan yang menumpang.

Kondisi rumah tersebut  hanya berdinding papan seadanya adalah bekas kandang kambing yg diberikan oleh warga kepada Roni. Lalu masyarakat membantu memperbaikinya, dan juga menyumbang bahan yg diperlukan agar kandang kambing ini terlihat seperti rumah.

Muhsin berharap Pemerintah Kabupaten Lampung Timur bisa terketuk hatinya. Sudah dua tahun menempati kandang kambing, perangkat desa setempat kemana saja selama ini?( Kandar)