Scroll untuk baca artikel
OpiniPolitik

Panca Sila, hidup atau Mati?

×

Panca Sila, hidup atau Mati?

Sebarkan artikel ini
Yusuf Blegur
Yusuf Blegur

Bukan pada slogan atau jargon, bukan pada figura di dinding kantor pemerintahan dan sekolah atau perguruan tinggi, bukan pula pada sekedarnya status dan simbol negara yang susah payah disusun sebagai konsensus nasional. Bukan semata fokus pada pesan kebhinnekaan dan kemajemukan yang terkandung di dalamnya. Apalagi terpaku pada Panca Sila yang tekstual, artifisial dan semua yang hanya formalitas.

Tapi Panca Sila yang sejati dan hakiki itu, adalah Panca Sila yang kuat bisa mencegah perampasan tanah dan penggusuran rakyat oleh pengusaha dan penguasa. Panca Sila yang gigih melepaskan cengkeraman mafia dan oligarki yang bercokol dalam pemerintahan dan leluasa menentukan proses penyelenggaraan negara. Panca Sila yang meniadakan bangsanya sendiri bersama bangsa asing sebagai penjajah (nekolim). Tak kalah pentingnya Panca Sila yang mampu membebaskan rakyat, negara dan bangsa Indonesia dari berhala materialisme dan kembali menjunjung tinggi spiritualitas. Ya, Panca Sila sebagai Rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang dapat meluruskan jalan dan menjadikan keadilan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

BACA JUGA: Program Keumatan di Jabar Berdasarkan Nilai Pancasila

Dapatkah Panca Sila seperti itu?. Apakah mampu mengadakan Panca Sila yang demikian?. Sepatutnya bangsa Indonesia bergegas melakukan refleksi dan evaluasi Panca Sila secara konseptual dan praksis. Jangan sampai tak tahu menjawab apakah Indonesia masih perlu Panca Sila?. Atau boleh jadi timbul pertanyaan, Panca Sila, hidup atau mati?.

Dari pinggiran catatan labirin kritis dan relung kesadaran perlawanan.

Bekasi Kota Patriot, 2 Juni 2023/13 Dzulqa’dah 1444 H.