Scroll untuk baca artikel
Lingkungan HidupZona Bekasi

Pemerintah Bungkam, Material Sampah Masih Mengendap di Irigasi Kali Cikarang Hilir

×

Pemerintah Bungkam, Material Sampah Masih Mengendap di Irigasi Kali Cikarang Hilir

Sebarkan artikel ini
Hamparan sampah sepanjang mata memandang di Saluran Irigasi Kali Cikarang, Kabupaten Bekasi, masih terbiarkan mengendap tanpa perhatian, Minggu 5 Mei 2024- foto doc ist
Hamparan sampah sepanjang mata memandang di Saluran Irigasi Kali Cikarang, Kabupaten Bekasi, masih terbiarkan mengendap tanpa perhatian, Minggu 5 Mei 2024- foto doc ist

BEKASI – Hamparan sampah bersamaan tumbuhan enceng gondok masih mengendap terbiarkan menutupi saluran irigasi Sekunder Srengseng Hilir, Wilayah Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 5 Mei 2024.

Berbagai cara telah dilakukkan untuk mengetuk hati pemerintah Kabupaten Bekasi agar hamparan aneka sampah rumah tangga yang menghampar dan mengendap sepanjang mata memandang tersebut bisa diurai, tapi sampai sekarang semua bungkam.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Bahkan Peggerak Gotong Royong (PGR) yang selama ini menjaga kebersihan sampah di Irigasi Sekunder Kali Cikarang, telah menginformasikan langsung ke Pj Bupati Bekasi, Termasuk Dinas Lingkungan Hidup. Tapi, masih belum ada tanggapan alias bungkam.

“Saya sudah dua kali menginformasikan ke Pj Bupati lengkap dengan foto kondisi hamparan sampah, bahkan DLH pun sudah, tapi sampai sekarang belum ada tindakan. Padahal sampah mengendap sudah tiga bulanan,”ungkap Jejen Jaenudin koordinator PGR Kabupaten Bekasi kepada Wawai News, Minggu 5 Mei 2024.

Keluhan soal sampah menutup saluran irigasi tersebut sudah bertahun-tahun, padahal saluran irigasi tersebut menjadi sumber penghidupan bagi ribuan petani untuk mengairi areal persawahan di wilayah utara Kabupaten Bekasi.

“Mana pemerintah terutama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi, Dinas Pengairan dan lainnya yang bertanggungjawab terhadap keberlanjutan sungai. Material Sampah sudah berbulan-bulan menutupi saluran irigasi, tapi dibiarkan,”ungkap Jejen Jaenudin.

Penggiat Gotong Royong, di Kabupaten Bekasi tersebut sampai menyimpulkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bekasi sengaja melakukan pembiaran terhadap hamparan sampah tersebut. Semua program untuk ketahanan pangan, membela petani hanya ungkapan yang tak ada kejelasannya.

“Omdo (Omong Doang),”tegasnya, menyebut pemerintah membela petani dan lainnya melalui program yang selalu didengungkan.

Pasalnya setelah disodorkan kondisi saluran irigasi yang dipenuhi aneka sampah rumah tangga hingga ditumbuhi enceng gondok, sepanjang mata memandang, tidak ada yang bergeming.

“Apa, kudu dihanyutin ke laut, lagi seperti tahun sebelumnya. Ini sangat mengganggu kondisi areal pertanian warga di Utara Bekasi,”pungkas Ustaz Jejen.***