TANGGAMUS — Staf ahli Bupati memberikan arahan tegas dan sarat makna kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus dalam apel mingguan di halaman Sekretariat Daerah pada Senin (7/7/2025),
Sambutan Staf ahli Bupati bidang ekonomi keuangan dan pembangunan Syam Juniston mewakili Bupati Tanggamus Drs. Hi. Moh. Saleh Asnawi tidak hanya memotret keberhasilan, tetapi juga menyoroti tantangan serius yang mengancam generasi masa depan.
Salah satu sorotan utama dalam pidatonya adalah keberhasilan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam mendorong transformasi digital pemerintahan melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Dengan capaian Indeks SPBE sebesar 3,44, Kabupaten Tanggamus kini tergolong kategori “Baik” secara nasional, dan masuk 30 besar kabupaten/kota dengan transformasi digital terbaik se-Indonesia.
“Kominfo telah menjadi motor penggerak digitalisasi di Tanggamus. Ini prestasi yang membanggakan, namun kita tidak boleh berhenti di sini,” tegas Syam Juniston mewakili Bupati Tanggamus Drs. Hi. Moh. Saleh Asnawi.
Lebih lanjut, Juniston menekankan bahwa digitalisasi bukan semata-mata alat, melainkan sebuah komitmen terhadap tata kelola pemerintahan yang transparan, cepat, dan akuntabel.
Ia mengajak seluruh OPD untuk menjadikan Kominfo sebagai role model dalam membangun kepercayaan publik melalui keterbukaan informasi dan konsistensi pelayanan.
Juniston juga kembali mengingatkan pentingnya membumikan budaya kerja “Jalan Lurus” di setiap lini birokrasi. Filosofi ini mencakup empat nilai utama, transparansi dalam proses, kejujuran dalam informasi, kecepatan dalam pelayanan, dan konsistensi dalam kebijakan.
“Pemerintahan yang kuat dibangun dari budaya kerja yang benar. Jalan Lurus bukan sekadar slogan, tetapi prinsip hidup birokrasi yang harus kita jalankan secara sadar dan konsisten,” ujar Juniston di hadapan para peserta apel.
Di balik capaian membanggakan pada bidang digitalisasi, Juniston menyampaikan peringatan keras terhadap meningkatnya angka prevalensi stunting di Kabupaten Tanggamus.
Berdasarkan data terbaru, angka stunting melonjak dari 17,1 persen pada 2023 menjadi 24,9 persen di 2024, lonjakan yang disebut sebagai “situasi darurat kesehatan masyarakat”.
“Ini bukan sekadar angka. Ini adalah wajah-wajah anak Tanggamus yang masa depannya terancam. Kita harus bertindak cepat dan terkoordinasi,” tegasnya.
Syam Juniston menginstruksikan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), seluruh OPD terkait, hingga pemerintah pekon untuk memperkuat intervensi berbasis keluarga dan komunitas.
Langkah prioritas, lanjutnya, meliputi edukasi gizi, pendampingan ibu hamil, pelayanan posyandu yang optimal, dan perbaikan sanitasi lingkungan.
Mengakhiri sambutan, Syam Juniston menyampaikan rasa terima kasih atas kerja keras para ASN, sekaligus mengajak untuk terus berinovasi dalam pelayanan publik.
Ia menegaskan bahwa reformasi birokrasi harus selaras dengan semangat kemanusiaan dan keberpihakan terhadap rakyat kecil.
“Kita bangun Tanggamus yang modern, bersih, dan peduli. Mari terus bekerja dengan niat yang tulus dan cara yang benar,” pungkasnya. ***