WAWAINEWS – Banjir merendam puluhan hektar areal persawahan di desa Toba, Sekampung Udik, Lampung Timur mulai surut. Tapi puluhan petani di desa itu merana.
Tanaman Padi petani di Desa Toba yang baru berumur sekitar 60 hari mulai membusuk dan mati, karena tergenang. Begitu pun padi yang mulai menguning
Petani penggarap puluhan hektar sawah di Desa Toba, hanya pasrah atas kondisi air yang tiba-tiba merendam areal pertanian mereka sampai sekarang belum diketahui asalnya dari mana.
Baca Juga :Puluhan Hektar Sawah di Desa Toba Terendam, Diduga Air Kiriman dari Bendung Margatiga
Petani hanya bisa pasrah seraya menduga bahwa air yang merendam areal sawah mereka berasal dari Bendung Margatiga. Alasan itu karena tidak ada hujan apalagi debet kali Way Sekampung yang menjadi salah satu penyebab banjir dalam kondisi normal.
Kisah sedih para petani di desa Toba khusus di komplek Taman masih tersisa. Sampai sekarang tidak ada yang peduli, para petani, mereka hanya menyimpan harapan bisa mendapatkan bantuan untuk bisa kembali menanam padi.
“Sudah dipastikan padi yang terendam air gagal panen. Sampai sekarang tidak ada perhatian, padahal banjir itu bisa dipastikan bukan karena faktor alam tapi diduga kuat ada kelalaian, ” ujar Wowo petani di areal Bawang Pa’as, Sabtu (27/8/2022).