Baca Juga: Kecolongan Hiburan Musik di Desa Toba Berlangsung Hingga Malam
Wowo mengakui bahwa kondisi air yang merendam areal persawahan di areal Bawang Pa’as dan Basung kondisinya mulai surut. Namun petani dipastikan gagal panen, karena tanaman padi yang berusia dua bulanan itu merusak.
Bahkan saat areal sawah terendam air yang tak diketahui sumbernya itu ada sebagian petani yang terpaksa memanen lebih awal padinya yang baru mulai menguning karena khawatir busuk.
“Kami petani hanya pasrah, tidak berani menuding siapa pun. Tapi penyebab banjir itu masih tanda tanya asalnya dari mana. Diatas areal persawahan kami memang ada Bendungan Margatiga, ya kami hanya bisa menduga-duga saja, ” ujarnya pasrah.
Diketahui bahwa puluhan hektar areal persawahan warga di Desa Toba terendam banjir yang tidak diketahui sumber pasti air dari mana. Air bagi para petani yang masih mengandalkan sistem tadah hujan itu, hanua mengibaratkan itu air bah.
Baca Juga : Duel Maut di Desa Toba, Satu Tewas di Tempat
“Harusnya ada investigasi, agar sumber air diketahui. Apakah akibat kelalaian dari Bendung Margatiga, atau memang air itu akibat curah hujan, ” tegas warga lainnya.***