Scroll untuk baca artikel
Lintas Daerah

Petugas Gabungan Gagalkan Upaya Penyelundupan BBL di Kepri

×

Petugas Gabungan Gagalkan Upaya Penyelundupan BBL di Kepri

Sebarkan artikel ini
Benih bening lobster
Benih bening lobster

JAKARTA – Petugas gabungan berhasil menggagalkan upaya Penyelundupan 23.230 benih bening lobster (BBL) atau benur dari Kepulauan Riau menuju Singapura menggunakan kapal berkecepatan tinggi atau kapal cepat di perairan Batu Cula.

Petugas gabungan dari Bea Cukai, Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) dan Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) langsung melakukan penggeledahan dan menemukan 1 kardus sterofoam berisi 30 kantong berisi benur. 

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Sinergitas kita yang semakin kuat di lapangan kian membuahkan hasil. Lagi-lagi, kita menggagalkan penyelundupan BBL,” kata Kepala BKIPM, Rina, Minggu.

BACA JUGA :  Lantik Anaknya Jadi Wabup Bintan, Gubernur Kepri Minta Tak Jemawa

Rina mengungkapkan, petugas pun menyita benur tersebut dan langsung melakukan reoksigen dan pencacahan. Hasilnya, ditemukan 29 kantong BBL berisi jenis pasir dengan jumlah sekira 23.084 ekor. Kemudian sisanya BBL jenis mutiara.

“Kita bergerak cepat dalam melakukan penyelamatan sumber daya ikan. Jadi kita tidak ada kompromi dan toleransi dengan penyelundupan,” tegasnya.

Adapun pengungkapan informasi ini berawal informasi intelijen tentang dugaan adanya kapal cepat bermuatan BBL yang akan menuju Singapura pada Jumat, sekira pukul 12.30 WIB. Petugas pun kemudian berpatroli dan Bersiap untuk penyekatan terhadap kapal tersebut.

Kemudian tepat di koordinat 1 ° 01.827 ‘Lintang Utara / 103 ° 41.037’ Bujur Timur, Satgas Patroli Bea Cukai 1288 melihat ada sebuah kapal pancung bermesin 2 x 15 PK dengan 2 anak buah kapal menuju perairan internasional (Singapura).

BACA JUGA :  KDM Gagas Pidana Kerja Sosial Jadi Solusi Bijak Kurangi Beban Negara

Petugas langsung sekaligus mengawasi kapal tersebut.

“Ini bukti kita tidak utama. Kita libatkan intelijen untuk mendapatkan informasi, hingga kita tangkap kapal tersebut,” urai Rina.

Harapan yang diharapkan, dari penangkapan dan penggagalan penyeludupan BBL dapat memberikan efek jera terhadap para pelaku. Dia memastikan jajarannya selalu mendukung pintu keluar-masuk komoditas perikanan di seluruh Indonesia.

“Kita akan selalu awasi pintu-pintu keluar-masuk. Dan dengan sinergitas bersama Polri, Bea Cukai serta aparat lainnya, kita akan terus jaga sumber daya perikanan kita,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengingatkan larangan ekspor benur lobster. Di bawah komandonya, Kementerian Kelautan dan Perikanan ingin budidaya lobster dalam negeri dan ekspor lobster jika sudah mencapai ukuran konsumsi.