Lintas Daerah

Deklarasikan Gerakan Tolak Judol dan Pinjaman Online Ilegal, Hutang Pinjol di Jabar Tembus Rp18,6 Triliun

×

Deklarasikan Gerakan Tolak Judol dan Pinjaman Online Ilegal, Hutang Pinjol di Jabar Tembus Rp18,6 Triliun

Sebarkan artikel ini
Foto - Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dan Sekda Jabar bersama 27 kepala daerah se-Jabar, Kepala OJK Jabar, Ketua Komisi I DPRD Jabar serta para perwakilan dari Pangdam III Siliwangi, Pangdam Jaya, Kapolda Jabar dan Kapolda Metro Jaya menandatangani deklarasi gerakan tolak judi _online_ dan pinjaman _online_ ilegal, serta komitmen netralitas ASN di Hotel Resinda, Kamis (14/11/2024).(Foto: Yogi Prayoga/Biro Adpim Jabar)
Foto - Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dan Sekda Jabar bersama 27 kepala daerah se-Jabar, Kepala OJK Jabar, Ketua Komisi I DPRD Jabar serta para perwakilan dari Pangdam III Siliwangi, Pangdam Jaya, Kapolda Jabar dan Kapolda Metro Jaya menandatangani deklarasi gerakan tolak judi _online_ dan pinjaman _online_ ilegal, serta komitmen netralitas ASN di Hotel Resinda, Kamis (14/11/2024).(Foto: Yogi Prayoga/Biro Adpim Jabar)

KARAWANG – Gerakan menolak judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol) ilegal di deklarasikan oleh sejumlah Stakeholder. Deklarasi tersebut berlangsung di Karawang, Kamis (14/11/2024).

Hal itu untuk menguatkan kembali komitmen dalam menolak judol dan pinjol ilegal itu ditandatangani oleh Penjabat (Pj.) Gubernur Jabar Bey Machmudin dan 27 kepala daerah di Jabar. Turut hadir dalam deklarasi tersebut Kepala OJK Jabar, Ketua Komisi I DPRD Jabar, dan perwakilan dari Pangdam III Siliwangi, Pangdam Jaya, Kapolda Jabar dan Kapolda Metro Jaya.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Bey mengatakan, para pihak yang terlibat dalam deklarasi tersebut telah sepakat untuk menekan angka pengguna judol dan pinjol Ilegal di wilayahnya masing-masing.

BACA JUGA :  UMP 2024 Jawa Barat Naik Rp70.825, UMK Kabupaten dan Kota di Jabar Diumumkan 30 November 2023

“Ada penandatanganan bersama tentang tolak pinjaman online ilegal dan judi online. Jadi kami sepakat untuk menolak itu di seluruh Jabar,” katanya.

Saat ini total utang pinjol warga Jabar mencapai Rp18,6 triliun dengan jumlah rekening penerima pinjaman aktif lebih dari 5 juta. Bey mengatakan, angka yang cukup besar itu salah satunya karena minimnya literasi keuangan masyarakat.

“Literasi keuangan kepada masyarakat harus terus diperkuat karena itu jadi salah satu sebab mereka terjerat pinjol ilegal,” ujarnya.

Menurut Bey, kunci dalam menekan maraknya penggunaan pinjol ilegal ini adalah dengan mempermudah kredit perbankan. Pihaknya sudah meminta perbankan agar memudahkan skema kredit khususnya kepada masyarakat kecil dan pelaku UMKM.

BACA JUGA :  Tidak miliki uang untuk judi online, remaja di Lampung Tengah ini nekat membegal

“Kredit perbankan harus mudah dan cepat itu kuncinya. Pak Sekda sudah bicara dengan perbankan agar skemanya jangan terlalu lama karena masyarakat itu ingin cepat dan mudah prosesnya,” tutur Bey.

Bey berharap masyarakat tidak lagi mengakses pinjol ilegal maupun judol karena akan merugikan mereka sendiri.

Selain gerakan menolak judol dan pinjol ilegal dalam kesempatan tersebut juga dideklarasikan komitmen netralitas ASN pada Pilkada Serentak 2024.****