Budaya

Piil Pesenggiri Makna bagi Masyarakat Adat Lampung Pepadun atau Saibatin

×

Piil Pesenggiri Makna bagi Masyarakat Adat Lampung Pepadun atau Saibatin

Sebarkan artikel ini
foto prosesi adat Marga Bantaran di Kalianda Lampung Selatan,- foto Ist
foto prosesi adat Marga Bantaran di Kalianda Lampung Selatan,- foto Ist

Nemui artiya menerima tamu, Nyimah artinya memberikan sesuatu tanpa pamrih, dapat juga diakatakan royal.

Di dalamnya terkandung makna keharusan berlaku hormat dan sopan terhadap semua anggota masyarakat, tolong menolong dan menghormati tetamu. Bisa juga dikatakan sebagai suatu sikap pergaulan hidup yang memungkinkan orang Lampung hidup berbaur dengan masyarakat yang ada disekitarnya.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Nenggah Nyappur

Nengah yang berasal dari kata benda menjadi kata kerja tengah berarti berada di tengah.

Nyappur yang berasal dari kata benda Cappur menjadi kata kerja Nyappur berarti baur atau berbaur. Nengah Nyappur berarti sikap suka bergaul, suka bersahabat dan toleransi.

BACA JUGA :  Petikan Gitar Tunggal Joko Swarno Menggema di Harlah NU

Dalam hidup bermasyarakat terbuka dengan lingkungan dan ramah dalam pergaulan.

Prinsip ini juga mengandung makna sanggup berjuang dalam mengatasi berbagai problem kemasyarakatan yang luas.

Oleh karena itu seseorang yang harus tampil kepermukaan tentunya harus memiliki kemampuan atau kualitas yang tinggi terutama kemampuan dalam bidang material dan spiritual, intelektual dan moral.

Sakai Sambayan/Khepot dilom Mufakat

Sakai Sambayan bermakna suka tolong menolong atas dasar kebersamaan baik dengan saudara, tetangga dan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Makna yang terkandung dalam unsur ini keharusan berjiwa sosial, gotong royong, berbuat baik terhadap sesama manusia dengan mengharapkan jasa atau tidak.

Bagi masyarakat Lampung, sakai sambayan sebagai kedudukan prinsip nilai pedoman masyarakat Lampung dalam kegiatan kemasyarakatan.

BACA JUGA :  Buka Festival Kreasi Balaganjur, Bupati Lampung Timur Pesan Jaga Kerukunan

Nilai yang terkandung di dalamnya juga dapat dimanfaatkan untuk melahirkan konsep keadilan sosial yang bener-bener berakar dalam kehidupan masyarakat sebagai sosialisasi bersama untuk pencegahan terjadinya konflik Suku, Agama dan Lain-lain. (*)