TANGGAMUS – Rusak, satu excavator tenggelam saat melakukan normalisasi kali Ciliwok di Pekon (desa) Tanjung Agung, Kecamatan Kotaagung Barat, Kabupaten Tanggamus, Lampung.
Kejadian itu membuat normalisasi Kali Ciliwok masih terkendala. Diketahui bahwa Pemkab Tanggamus melalui, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menurunkan dua unit alat berat untuk melakukan pengerukan kali Ciliwok yang mengalami pendangkalan di wilayah Dusun 1 dan Dusun 2 Pekon Tanjung Agung.
Normalisasi itu sendiri diketahui atas permintaan pemerintah pekon setempat, untuk mengantisipasi banjir rob atau luapan air laut yang telah terjadi selama bertahun-tahun hingga membuat kerusakan pada areal persawahan warga.
Tenggelamnya satu unit exavator tersebut akibat mengalami kerusakan pada mesin sehingga mengakibatkan alat berat tersebut tenggelam sejak dua hari lalu.
Aparat Pekon Tanjung Agung, Asep mengungkapkan, exavator itu tenggelam bemula saat akan menyeberang di kali Ciliwok, tiba-tiba ada kendala pada mesin, saat itu air laut tengah pasang.
“Kepala pekon mengajukan permohonan kepada pemerintah kabupaten Tanggamus sejak tahun 2023 kemarin dan baru terlaksana tahun ini, tapi baru saja akan dimulai namun sudah ada kendala pada alat beratnya” ungkap Asep kepada Wawai News, pada Jumat 10 Mei 2024.
Asep menjelaskan, kali Ciliwok yang akan dilakukan normalisasi itu memang sudah bertahun-tahun mengalami pendangkalan, sehingga saat air laut pasang, air laut tersebut tumpah ke areal persawahan yang mengakibatkan para petani sering mengalami gagal panen.
“Karena sungai ini sudah dangkal dan itu berdampak ke patani yang nyawah di lingkungan sungai, mereka semua sering gagal panen akibat air laut pasang sampai naik ke areal persawahan para petani” jelasnya.
Di tempat terpisah, kepala pekon Tanjug Agung, Hayang menyampaikan terimakasih kepada pemerintah daerah kabupaten Tanggamus atas terealisasinya normalisasi sungai yang selama ini dicemaskan oleh warganya saat musim hujan ataupun saat air laut pasang.
“Terimakasih pada Pemkab Tanggamus, normalisasi sungai di pekon kita sedang dalam proses pengerjaan, semua warga menyadari begitu pentingnya normalisasi sungai, selain untuk akses jalur perairan juga menjadi hajad hidup orang banyak, terutama bagi petani” ujarnya.
Untuk itu Hayang berharap setelah normalisasi selesai dulakukan, warga setempat diminta menjaga aliran sungai agar terbebas dari sampah, sehingga kedepan tidak ada lagi kekhawatiran akan terjadi banjir rob saat air laur pasang maupun saat musim penghujan.
“Harapan saya ketika pengerukan selesai dilakukam, air laut yang tadinya meluap masuk kejalan dan juga persawahan mudah-mudahan tidak terjadi lagi meskipun nantinya terjadi hujan ataupun laut pasang” tandasnya. ***