Scroll untuk baca artikel
Info Wawai

Saat Anak Pergoki Orang Tua Lagi “Olahraga Malam” Jangan Panik Begini Tipsnya!

×

Saat Anak Pergoki Orang Tua Lagi “Olahraga Malam” Jangan Panik Begini Tipsnya!

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi, pencabulan
Ilustrasi

WAWAINEWS.ID – Pernahkah terlintas di pikiran, lagi asik-asiknya me time berdua sama pasangan eh, tiba-tiba pintu kamar jleb terbuka, dan muncullah Si Kecil dengan wajah polosnya? Kalau dipikir-pikir, itu seperti gabungan antara horor, komedi, dan reality show.

Masalahnya, ini bukan adegan film ini realita. Orang tua yang terlalu pede nggak kunci pintu, anak yang hobi ngegas masuk kamar tanpa ketuk dulu, jadilah sebuah drama keluarga yang nggak pernah direncanakan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Tapi, kalau kejadian itu benar-benar terjadi, gimana sih cara menghadapinya biar nggak berubah jadi trauma nasional keluarga kecil Anda?

  1. Tarik Napas, Jangan Jadi Aktor Film Horor

Refleks pertama orang tua biasanya panik, jungkir balik cari selimut atau bantal. Itu wajar. Tapi percayalah, makin panik, makin aneh kelihatannya.
Jadi, langkah pertama: tenang dulu. Kalau Si Kecil masih balita, ia mungkin hanya melihat “oh, Ayah Bunda lagi berpelukan aneh tanpa baju.” Simpel. Dunia anak memang sesederhana itu.

Kalau usianya sudah agak besar, cukup bilang, “Nak, Ayah sama Bunda lagi butuh waktu berdua, sebentar ya.” Tutup pintu, dan lanjutkan sesi klarifikasi nanti. Jangan malah kasih kuliah kilat di TKP ingat, Anda lagi setengah kostum.

  1. Tanya Balik, Biar Tahu Sejauh Apa Kerusakan yang Terjadi

Setelah suasana agak normal, giliran investigasi. Dengan kalimat sederhana, tanyakan:

“Kamu tadi lihat apa?”

“Menurut kamu itu lagi ngapain?”

Ini penting, karena reaksi anak beda-beda. Ada yang polos jawab, “Ayah Bunda lagi wrestling ya?” Ada juga yang dengan nada Sherlock Holmes bilang, “Aku tau, itu adegan di film-film.” Nah, dari sini baru bisa ketahuan sejauh mana PR Anda sebagai orang tua.

  1. Beri Penjelasan Sesuai “Level Umur”

Kalau anak masih kecil: cukup jawab di level “berpelukan” atau “main bareng.” Jangan keburu jadi dosen biologi. Anak-anak itu gampang puas sama jawaban simpel.

Kalau anak sudah lebih besar: jangan meremehkan kecerdikannya. Katakan bahwa itu aktivitas orang dewasa yang sudah menikah, bukan sesuatu yang perlu ditiru atau bikin takut. Nanti saat ia dewasa, dia akan paham sendiri.

Kalau anak malah bilang, “Aku kira Ayah sama Bunda lagi berantem,” di situlah Anda harus minta maaf. Tenangkan dengan pelukan, lalu jelaskan bahwa yang ia lihat bukan kekerasan, melainkan ekspresi sayang walaupun memang terlihat “aneh.”

  1. Jadikan Pelajaran, Kunci Pintu Itu Murah, Trauma Anak Itu Mahal

Orang tua sering repot beli pintu anti-maling, tapi lupa sama pintu anti-anak. Padahal yang lebih sering menjebol privasi itu bukan maling, tapi Si Kecil yang lagi cari mainan.

Jadi, sebelum sibuk cari posisi, cari dulu kunci pintu. Sesimpel itu.

Kesimpulan

Kalau sampai ketahuan anak saat sedang berhubungan, itu memang memalukan. Tapi bukan kiamat. Kuncinya ada tiga, tenang, klarifikasi, dan edukasi sesuai umur.

Dan pesan moral terakhir, hubungan intim itu hak suami-istri, tapi jangan sampai jadi tontonan tidak sengaja. Sebab, meski anak butuh pendidikan seks, jelas bukan model live streaming dari kamar orang tuanya.***