PertanianZona Bekasi

Seminggu Setelah Divaksin Dua Ekor Sapi Warga Jakamulya Bekasi Kejang dan Mati

×

Seminggu Setelah Divaksin Dua Ekor Sapi Warga Jakamulya Bekasi Kejang dan Mati

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi sapi

Tami pun menduga kejadian yang tak biasa pada sapinya itu akibat dosis vaksin yang berlebihan. Menurutnya dosis vaksin yang diberikan kepada sapi Kupang sama dengan dosis untuk jenis sapi limosin.

Sementara sapi kupang yang dimilikinya hanya memiliki bobot 100-150 kilogram. Namun vaksin yang dimasukkan sama dengan dengan dosis sapi limousin yang berbobot 300-500 kilogram.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Jenis vaksinasi apapun di kita saja berbeda, tentunya begitu juga dengan vaksin pada sapi, harus disesuaikan dengan bobot mungkin menurut kami yang awam ini. Vaksin pada manusia saja, apabila berbeda usia, beda pula dosisnya. Kenapa ini disamakan?,” tanya dia.

BACA JUGA :  Polisi Bongkar Rumah Produksi Oli Palsu di Bekasi

Saat disinggung soal adanya pihak pemerintah yang datang dan memberikan ganti rugi, dia menyebut tak ada ganti rugi lantaran Kota Bekasi tidak termasuk wilayah yang terkena wabah, hanya terdampak saja.

Baca Juga: Terlilit Hutang Rentenir, IRT di Lamteng Jadi Otak Pencurian Sapi

“Menurut saya wabah atau terkena dampak, itu kan sama-sama kena, tidak ada perbedaan. Apalagi ini kan vaksin, bakteri yang dimatisurikan dan disuntikkan secara sengaja biar bereaksi di dalam tubuh.

Nah, dari sini saya memahami kayaknya ada kurang sinkron tentang dosisnya saja, dengan vaksinasinya tidak salah,” tuturnya.

Dirinya juga sempat mencoba meminta penjelasan penyebab kematian sapinya kepada dokter di dinas terkait.

BACA JUGA :  Dugaan Pungli PTSL di Kelurahan Medan Satria Dalam Penanganan Kejari Kota Bekasi

Menurut pengakuan dokter dari dinas terkait, saat ini tengah ada wabah baru yang menyebabkan hewan sapi yang mengalami kejang-kejang meski sudah divaksin.

“Nah, dari situ kita menganalis (lagi), sapi ini mati karena penyakit baru, kelebihan dosis vaksin, atau memang vaksinnya.

Dengan adanya kejadian ini, Tami dan para petani sapi lainnya pun berharap dinas terkait lebih selektif dalam pemberian vaksin serta menyosialisasikan penanganan yang tepat terhadap sapi yang mengalami kejang-kejang.