Scroll untuk baca artikel
Info Wawai

Seruput Kopi, Kunyah Singkong: Kombinasi Nikmat atau Tiket Masuk IGD?

×

Seruput Kopi, Kunyah Singkong: Kombinasi Nikmat atau Tiket Masuk IGD?

Sebarkan artikel ini
Foto: Segelas kopi dan singkong rebus

WAWAINEWS.ID – Singkong rebus dan secangkir kopi hitam. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, ini bukan cuma camilan sore hari ini filosofi hidup, terutama saat listrik padam dan utang belum lunas. Tapi pertanyaannya, apakah duet maut ini aman untuk lambung dan kehidupan?

Dosen Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University, Reisi Nurdiani, SP, MSi, mencoba menyelamatkan kita semua dari keputusan gegabah. Menurutnya, kombinasi ini secara umum aman untuk dikonsumsi.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Catat: untuk orang sehat, dalam jumlah wajar. Artinya, kalau Anda habis makan satu panci singkong lalu nyeruput empat gelas kopi sambil curhat mantan, ya jangan salahkan Reisi kalau perut Anda memberontak.

“Singkong rebus adalah sumber karbohidrat kompleks yang memberi energi bertahap serta mengandung serat dan beberapa mineral. Sementara kopi punya kafein yang bisa bikin melek, terutama saat rapat Zoom yang membosankan,” ujarnya.

BACA JUGA :  Beri Ucapan Selamat pada Ketua GP Ansor Kota Bekasi, Zainul Miftah: Jadikan Ansor Lebih Bersahabat

Namun, ada satu kata kunci yang sering dilupakan masyarakat saat makan singkong, DIOLAH DENGAN BENAR. Sebab, singkong mentah punya linamarin, senyawa antigizi yang bisa berubah jadi sianida kalau asal rebus. Jadi, kalau kamu merasa jantung deg-degan setelah makan singkong, itu mungkin bukan cinta itu potensi keracunan ringan.

Kopi: Penuh Gaya, Tapi Bisa Jadi Penghambat

Kopi hitam memang menggoda. Rasanya kuat, wanginya menggugah, dan efeknya bisa bikin kita merasa seperti orang penting di drama Korea.

Tapi hati-hati, kafein dan polifenol dalam kopi bisa menghambat penyerapan zat besi non-heme zat besi yang biasa ditemukan di makanan nabati. Kalau kamu sedang anemia dan berharap singkong dan kopi menyelamatkan hidupmu, sebaiknya kamu revisi harapan itu.

“Kandungan kopi bisa bikin penyerapan zat besi mandek, apalagi kalau dikonsumsi barengan dengan makanan sumber zat besi,” tambah Reisi.

BACA JUGA :  Hindari 7 Kalimat Ini Jika Ingin Mental Anak Kuat

Lambung: Si Korban Tak Berdosa

Singkong punya pati dan serat tinggi. Kopi punya sifat merangsang saluran cerna. Gabung keduanya? Bisa-bisa kamu merasa seperti ada konser orkestra di dalam perut. Untuk yang punya GERD atau lambung sensitif, kombinasi ini bukan camilan ini undangan ke UGD.

Kopi vs Gula: Siapa yang Menang?

Banyak orang masih menenggak kopi dengan dua sendok gula, lima sendok cinta, dan setengah tetes harapan. Tapi Reisi memperingatkan, kopi dengan gula berlebihan sambil ngemil karbohidrat (baca: singkong rebus panas-panas), itu seperti menampar metabolisme sambil tertawa.

“Kalau mau sehat, kopi cukup 1–2 cangkir sehari, tanpa gula berlebihan. Jangan sampai minum kopi bikin kamu lebih semangat makan gorengan,” katanya dengan nada netral tapi menusuk.

Waktu Emas Minum Kopi: Bukan Saat Jomblo Kesepian

BACA JUGA :  Geguduh, Camilan Khas Lampung yang Bikin Ketagihan!

Kapan waktu terbaik nyeruput kopi? Bukan saat kamu overthinking jam 11 malam sambil stalking mantan. Tapi sekitar 30–60 menit setelah makan, supaya tubuh bisa mencerna makanan dengan tenang tanpa diganggu efek kafein. Dan kalau kamu punya gangguan tidur, tolong jangan minum kopi setelah jam 3 sore, kecuali kamu bercita-cita jadi kelelawar.

Singkong dan kopi pasangan klasik, romantis, sekaligus potensial jadi petaka kecil kalau salah kelola. Aman? Ya. Asal sehat, tidak berlebihan, dan tidak dikonsumsi saat lambung sedang demo. Kombinasikan dengan protein, kurangi gula, dan ingatlah satu hal penting:

Singkong bukan sekadar camilan. Ia adalah ujian. Dan kopi, bukan hanya minuman ia adalah panggilan untuk tidak gegabah.

Jadi, kalau kamu sedang menimbang antara makan singkong rebus sambil nyeruput kopi hitam ingatlah: kadang yang klasik belum tentu kompatibel. Seperti kamu dan dia.***