Pertanian

Setelah Jagung, Giliran Harga Gabah Anjlok di Lampung

×

Setelah Jagung, Giliran Harga Gabah Anjlok di Lampung

Sebarkan artikel ini

LAMPUNG – Petani berjaya, seperti hanya jadi tagline politik untuk meraup suara rakyat di Lampung. Kenyataannya petani terombang-ambing setiap memasuki masa panen karena tidak ada kepastian terkait harga jual hasil pertaniannya.

Setelah harga jagung anjlok dan menjadi keluhan petani diberbagai wilayah di Lampung, kekinian giliaran harga gabah yang anjlok ditingkat petani.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Kondisi harga gabah tersebut menjadi keluhan petani padi di Lampung Tengah mengeluhkan harga gabah anjlok saat memasuki musim panen tahun ini.

Diketahui bahwa harga gabah ditingkat petani saat ini kisaran Rp6.100 per kilogram di wilayah Lampung Tengah. Setelah sebelumnya pernah tembus diangka Rp7000 lebih per kilogramnya.

BACA JUGA :  Jaringan Irigasi di Kuripan Tunjang Kemandirian Petani

Seperti yang dikeluhkan petani di Kecamatan Seputih Agung, Lampung Tengah yang saat ini sudah memasuki masa memanen setelah kemarau panjang mendera.

Mereka menjerit karena saat memasuki panen raya, harga gabah hancur, sementara harga pupuk mahal.

“Piyung, ga tau nasib petani harus bagaimana ini, kalo kondisi begini terus” kata Udin sebagaimana dilansir dari Tribunlampung, pada Minggu (17/3/2024).

Menurutnya pada musim sebelumnya harga gabah bisa tembus di Rp 7.500 per kilogram.

Namun, lanjutnya, saat ini paling banter harga jual gabah di Rp 6.200 per kilogram.

“Ada yang Rp 6.100 ada yang Rp 6.100, harganya turun terus ini,” katanya.

Harga jual seperti itu, penghasilan petani tidak mendapat keuntungan, bahkan ada yang rugi.

BACA JUGA :  Peras Penerima Bantuan Sapi di Batu Patah, Empat Pelaku Digiring ke Polsek Limau

Menurutnya, faktor utama penyebabnya adalah pupuk. Kondisi tersebut jadi keluhan seluruh petani karena biaya berkutat dengan biaya produksi mereka.

“Beli pupuk subsidi susahnya bukan main. Kalau beli pupuk non subsidi kita mampu, tapi panen rugi karena harga nggak sesuai,” katanya.

Dia berharap, urusan petani bisa dipermudah agar mereka bisa produksi padi dan beras secara berkala.

Kemudian, segala permasalahan yang ada, mereka harap bisa ada jalan keluarnya.

“Terutama masalah pupuk, kita harapkan petani bisa dipermudah,” tutupnya.

Sebelumnya petani jagung di wilayah Lampung juga mengeluhkan terkait harga yang anjlok. Beberapa hari lalu, harga jagung ditingkat petani hanya berkutat diangka Rp2500 per kilogramnya.***