WAWAINEWS.ID – Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia menanam pohon jenis alpukat Siger pada calon lokasi pembelajaran lapangan areal kantor TNWK bersama Green Ambassador, Kelompok Tani Hutan, anak sekolah, dan masyarakat.
Penanaman pohoh Alpukat Siger itu dilaksanakan dalam kunjungan kerja di Suaka Rhino Sumatera (SRS) Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung Timur, pada Sabtu (9/12/2023) lalu.
Untuk diketahui bahwa Alpukat siger terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian [Pusat PVTPP], Kementerian Pertanian, Nomor: 1666/PVL/2021 dengan nama Ratu Puan.
BACA JUGA : Satu Pelaku Pengeroyokan Tewaskan Terduga Pencuri Alpukat di Girimulyo Ditangkap Polisi
Alpukat Siger sudah menjadi buah unggul lokal yang dikembangkan oleh petani Lampung Timur, melalui kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) hasil sinergitas Pemerintah Provinsi Lampung, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Way Seputih – Way Sekampung (BPDAS WSS) dan masyarakat setempat.
Kunjungan Kerja (Kunker) Menteri LH Siti Nurbaya ke Lampung Timur membawa dua agenda pokok yaitu penyerahan petikan SK Green Ambassador dan observasi badak sumatera.
Sebelumnya, Menteri Siti telah melantik para Green Ambassador sebanyak 1.994 pelajar dari 1.068 sekolah yang dikukuhkan dengan SK No.1221/2023 tentang Penetapan Green Ambassador.
BACA JUGA : Randu Mas, Canangkan Sekampung Udik Pintu Wisata di Lamtim
Khusus Provinsi Lampung jumlah Green Ambasador adalah sebanyak 56 orang dari 28 Sekolah dan dari tiga UPT yang berasal dari Simpul Belajar Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Balai Taman Nasional Way Kambas dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Way Seputih Sekampung.
Menteri Siti menjelaskan para Green Ambassador yang telah mengikuti pendidikan selama empat bulan dan telah mendapatkan pembekalan tentang KLHK, menjadi harapan baru Indonesia hari ini dan di masa yang akan datang.
BACA JUGA : Bantuan Bibit Alpukat di Tegal Ombo Way Bungur Lamtim Jadi Bancakan
“Semangat para pemuda dalam upaya adaptasi, mitigasi, rehabilitasi, dan pengelolaan lingkungan hidup perlu kita sadari sebagai kekuatan besar dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup yang mulai membaik saat ini,” ujarnya.












