Aksi kali ini warga sempat memblokir jalan dengan memasang barikade di ruas jalan tol sehingga kendaraan sempat tidak bisa melewati jalan tol.
Beberapa saat kemudian warga kembali membuka separuh badan jalan sehingga para pengendara baik yang ke arah kota Bekasi maupun keluar tol Jatikarya 2.
Baca juga: BPKD Bekasi Dianggap ‘Omdo’, FKMPB: Janji Penyelesaian Aset Tak Jelas
“Ini kami masih bertoleransi dalam artian satu jalur kami buka tapi kalau dalam waktu dekat ini tidak ada pembayaran akan kami tutup total dan tidak akan ada nego, karena memang ini tanah kami,” kata Gunun.
Selain memblokir jalan dengan barikade dan memasang tenda, warga juga melakukan aksi tanam pisang di badan jalan.
“Kalau masalah pohon pisang ini peringatan keras dari pemilik tanah, nanti semua akan kami tanamin pohon pisang kalau didalam waktu dekat ini tidak ada pembayaran terhadap kami. kami akan bercocok tanam ini bangunan kami, dan kami akan membangun terus apabila mana tidak dibayar tanah kami,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol. Hengki yang ada di lokasi itu mengungkapkan bahwa aksi blokir jalan yang dilakukan warga itu tidak berlangsung lama.
“Para ahli waris, yang tadi sempat kita ahli kan dulu sementara tol sambil kita negosiasi dulu, solusinya arus lalulintas sudah bisa berjalan. Sebentar, sekitar 15 menit sampai setengah jaman lah, kita negosiasi akhirnya sekarang sudah berjalan,” kata Kapolres Hengki.