Scroll untuk baca artikel
Head LineKesehatanZona Bekasi

Tangis Seorang Ibu di Hadapan Wawali Bekasi: “Tolong Anak Saya, Pak…”

×

Tangis Seorang Ibu di Hadapan Wawali Bekasi: “Tolong Anak Saya, Pak…”

Sebarkan artikel ini
Tangis haru pecah di ruang kerja Wawali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, Senin 2 Juni 2025

KOTA BEKASI – Tangis haru pecah di ruang kerja Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, saat seorang ibu bernama Nurul datang dengan langkah tertatih sambil menggendong anaknya yang tengah sakit parah.

Putrinya, Aisyiah Putri, yang baru berusia 10 tahun, terus meringis kesakitan akibat komplikasi penyakit yang dideritanya.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Dengan suara tersendat oleh tangis, Nurul menyampaikan kondisi putrinya yang kian memburuk dari hari ke hari.

Air mata terus mengalir di pipinya saat memohon bantuan agar anaknya bisa mendapatkan pengobatan yang layak.

“Maafkan saya pak, langsung meminta pertolongan ke bapak. Anak saya makin hari makin nggak sehat, fisiknya lemah sekali. Tolong bantu anak saya pak, bawa dia berobat…” ucap Nurul, terisak saat bertemu Wawali Bekasi Bobihoe.

Kondisi ekonomi yang sulit membuat Nurul tak mampu membawa sang buah hati ke rumah sakit. Harapannya kini bertumpu pada tangan pemerintah, yang diwakili langsung oleh Wawali Abdul Harris.

Menanggapi keluhan yang disampaikan langsung dengan penuh emosi itu, Wawali Bekasi Abdul Harris Bobihoe dengan sigap menunjukkan empatinya.

Ia memastikan akan segera membawa Aisyiah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmadjid (RSCAM) Kota Bekasi untuk mendapatkan penanganan medis.

“Saya turut prihatin. Kami akan bantu secepatnya. Pemerintah hadir bukan hanya untuk membangun kota, tapi juga hadir di tengah warganya yang membutuhkan. Kami akan cari solusi terbaik untuk kesembuhan Aisyiah,” ujarnya tegas.

Tak hanya memfasilitasi rujukan medis, Wakil Wali Kota juga memberikan bantuan langsung untuk meringankan beban Ibu Nurul selama mendampingi proses pengobatan putrinya.

Ia berharap Aisyiah dapat segera pulih dan kembali tersenyum bersama teman-temannya.

Langkah cepat dan responsif dari Wawali ini menjadi bukti nyata bahwa harapan masih bisa ditemukan bahkan di tengah keputusasaan. Dan bagi Nurul, harapan itu bernama kepedulian.***

SHARE DISINI!