LAMPUNG TIMUR – Ledakan dahsyat dari sebuah tangki minyak mentah alias cong menggegerkan warga Dusun III, Desa Sri Menanti, Kecamatan Sribhawono, Lampung Timur, pada Selasa (24/6/2025).
Dua orang pekerja tewas seketika di lokasi dengan kondisi tubuh mengenaskan akibat ledakan hebat tersebut. Video sisa ledakan tangki minyak mentah tersebut pun beredar luas.
Kedua korban diketahui bernama Edi (39), pemilik bengkel las, dan Hendri (36), pekerja las freelance yang disebut tengah mengerjakan pembuatan tangki untuk usaha minyak mentah.
Menurut warga sekitar, suara ledakan terdengar keras hingga radius beberapa ratus meter. Saat warga berlari ke lokasi, tubuh korban ditemukan sudah dalam keadaan terpisah dan hangus, diduga akibat tekanan tinggi dari dalam tangki yang dikerjakan.
“Itu meledak keras banget, warga panik. Ternyata dua orang sudah tewas, badannya hancur. Katanya bikin tangki minyak mentah,” ujar salah satu warga.
Warga juga menduga aktivitas pembuatan tangki tersebut berkaitan dengan usaha penyimpanan atau pengolahan minyak mentah yang tidak berizin.
Pasalnya, lokasi ledakan berada di area permukiman dan bukan zona industri. Informasi ini diperkuat oleh keterangan bahwa Hendri bukan pekerja bengkel, melainkan bekerja untuk seseorang yang menjalankan bisnis minyak mentah.
“Hendri bukan kerja di bengkelnya Mas Edi. Dia disuruh bosnya buat tangki itu. Tapi siapa bosnya, warga sini juga nggak ada yang tahu jelas,” tambah warga lainnya.
Kepala Dusun 3, Mursito, membenarkan peristiwa ledakan tersebut, namun mengaku mengetahui kejadian saat lokasi sudah ramai oleh warga.
“Saya sampai lokasi sudah banyak warga. Benar ada dua yang meninggal, warga sini juga. Tapi saya belum tahu persis kronologi dan pemilik usahanya,” ujar Mursito.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian dan otoritas terkait belum memberikan keterangan resmi mengenai penyebab ledakan, identitas pemilik usaha minyak mentah, serta legalitas aktivitas yang berlangsung di lokasi tersebut.
Ledakan ini memicu kekhawatiran warga sekitar akan keselamatan lingkungan dan dugaan adanya praktik usaha minyak ilegal tanpa pengawasan.***
