Tak lama berselang teror dan intimidasi oleh perwira TNI pada Habib Bahar Bin Smith. Lebih miris lagi, baru-baru ini tepatnya Jumat dini hari tanggal 31 Desember 2021. Di dalam Masjid Al Ikhwan Kelurahan Sepa, Kecamatan Belapa, Kabupaten Luwu – Sulawesi Selatan.
Umat Islam dikejutkan dengan penganiayaan hingga menyebabkan kematian terhadap seorang imam masjid yang bernama Yusuf Daeng Palebba (72 tahun) oleh orang tak dikenal.
Begitu keji dan laknatnya pembunuhan imam masjid dilakukan di dalam masjid di wilayah NKRI dan Panca Sila secara brutal.
Rangkaian sikap permusuhan, kebencian dan sikap anti Islam tak bisa dipungkiri telah terintegrasi dan menjadi agenda yang dilakukan dengan sistem dan cenderung menggunakan institusi yang berkepentingan.
Sebagai mayoritas dinegerinya sendiri dan terbesar di dunia. Umat Islam tak terhindarkan menjadi sasaran empuk konspirasi global. Tak cukup diformat sebagai potensi pasar internasional dan eksploitasi sumber daya alam. Umat Islam kini diperburuk memasuki suasana intimidasi dan teror keagamaan.
Islam telah berada dalam peperangan pemikiran (ghazwul fikri) dan kecenderungan program depopulasi.
Mungkin sulit membuktikan secara ilmiah dan terkendala dalam mengeksplorasi data yang sarat statistik. Namun secara faktual dan kolerasinya pada kehidupan umat Islam yang nyata.
Umat Islam khususnya di Indonesia, terus-menerus mengalami kedzoliman dan ketidak adilan. Kelemahan umat Islam di Indonesia menjadi equivalen dengan serangan luar yang begitu offensif dan progressif.
Jumlahnya umat Islam memang mayoritas namun secara nilai masih minoritas. Tinggi dan mulia agamanya namun rendah dan buruk martabat umatnya. Seakan menegaskan kebenaran-kebenaran masa lampau yang disampaikan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam yang menjadi kesedihannya. Bahwasanya akan ada suatu massa, dimana umat Islam akan seperti buih di lautan. Sebuah kritik otokritik bersejarah yang visioner dari pembawa risalah yang agung. Betapa rapuhnya umat Islam di satu sisi, sementara begitu buasnya predator mengincar umat Islam di lain sisi.
Pandemi yang menjadi menjadi mega proyek sekaligus strategi global yang jitu fan efektif mereduksi Islam. Menjadi triger dari upaya merekonstruksi kemanusiaan dan ketuhanan dalam versi poros tunggal dunia.
Menjadi bagian dari skenario dan berlangsungnya ‘new age’. Musuh-musuh Islam menghancurkan sistem nilai yang selama ini sudah berjalan seperti demokratisasi, penegakan HAM, supremasi hukum, kelestarian lingkungan, isu negara kesejahteraan dan keadilan dsb.