TULANGBAWANG – Mengaku tertekan belasan kepala sekolah di wilayah Kabupaten Tulangbawang, Lampung, ramai-ramai mengajukan surat pengunduran diri. Surat tersebut sudah diserahkan ke Dinas Pendidikan setempat.
Ada 12 kepsek yang mengajukan pengunduran. Kesemuanya dari Sekolah Dasar (SD) yang tersebar di beberapa kecamatan di Tulangbawang.
Belasan kepsek tersebut tersebut mengaku tertekan akibat ulah oknum wartawan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang meminta uang ketika berkunjung ke sekolah.
Surat pengunduran diri tersebut menyebar melalui WhatsApp, beberapa hari terakhir ini. Surat tersebut berisikan curahan keresahan mereka atas adanya orang-orang yang mengaku sebagai oknum LSM dan oknum Wartawan yang kerap melakukan intimidasi dan tindakan serta perilaku yang dinilainya kurang baik dan kurang menjunjung etika.
Dalam surat tersebut dituliskan bahwa para oknum LSM dan oknum wartawan yang datang bersilaturahmi di sekolah dan di rumah itu dinilai tidak mengenal waktu. Mereka datang dengan mencari-cari kesalahan di sekolah.
“Mereka datang dengan mencarter mobil. Tidak segan-segan meminta sejumlah uang dengan nominal yang cukup besar. Kalau tidak dituruti, mereka mengancam dan menakut-nakuti kepala sekolah,” tulisnya
Menanggapi hal tersebut Ketua PWI Provinsi Lampung, Supriyadi Alfian, menghimbau agar pihak berwajib menindak tegas oknum-oknum yang mengatasnamakan wartawan yang telah melakukan tindakan meresahkan pihak sekolah di Tulangbawang.
“Saya minta aparat penengak hukum tangkap oknum yang mengaku-ngaku wartawan yang meresahkan sekolah dengan meminta uang,” ujar Ketua PWI Lampung, Supriyadi Alfian.
Selama ini tegasnya, PWI sudah membuat MoU dengan pihak berwajib untuk menindak oknum-oknum mengatasnamakan wartawan yang melakukan tindakan melawan hukum atau membuat keresahan masyarakat.