Scroll untuk baca artikel
AdvertorialZona Bekasi

Wali Kota Bekasi Buka Lomba Cipta Menu Berbasis Singkong: Dari Dapur Tradisi Menuju Ketahanan Pangan Modern

×

Wali Kota Bekasi Buka Lomba Cipta Menu Berbasis Singkong: Dari Dapur Tradisi Menuju Ketahanan Pangan Modern

Sebarkan artikel ini
Memperingati Hari Pangan Sedunia tingkat Kota Bekasi tahun 2025, Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) menyelenggarakan Lomba Cipta Menu Berbasis Singkong, di Lotte Mart Grosir Bekasi, Selasa (21/10).
Memperingati Hari Pangan Sedunia tahun 2025, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi gelar Lomba Cipta Menu Berbasis Singkong, di Lotte Mart Grosir Bekasi, Selasa (21/10). - foto doc

KOTA BEKASI — Aroma singkong yang disulap jadi aneka kudapan menggoda memenuhi aula Lotte Mart Grosir Bekasi, Selasa (21/10/2025). Di sana, kreativitas kuliner para ibu-ibu PKK dari 12 kecamatan Kota Bekasi bersaing dalam Lomba Cipta Menu Berbasis Singkong yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia 2025.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, didampingi Wakil Wali Kota Harris Bobihoe, Ketua TP PKK Wiwiek Hargono Tri Adhianto, Wakil Ketua TP PKK Wuri Handayani, serta Kepala DKPPP Karto.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Dalam sambutannya, Tri Adhianto menekankan bahwa lomba ini bukan sekadar ajang kreasi kuliner, melainkan bagian dari gerakan besar menuju kemandirian dan diversifikasi pangan nasional.

“Kita ingin masyarakat Bekasi semakin mencintai pangan lokal. Dengan mengangkat singkong sebagai bahan utama, kita sedang mengurangi ketergantungan terhadap beras dan terigu,” ujar Tri.
Pemerintah Kota Bekasi jelasnya berkomitmen mendorong konsumsi sumber karbohidrat alternatif seperti ubi, sukun, jagung, dan umbi-umbian lainnya.

Menurut Tri, tantangan ketahanan pangan ke depan bukan hanya soal ketersediaan, tetapi juga perubahan pola konsumsi.

Melalui lomba seperti ini, ia berharap masyarakat makin kreatif mengolah bahan pangan lokal menjadi sajian modern yang tak kalah dari produk impor.

“Kemandirian pangan tidak berarti meninggalkan selera. Justru di sinilah peluang ekonomi tumbuh dari dapur kreatif warga. Menu berbasis singkong bisa bernilai ekonomi tinggi jika dikemas dengan inovatif,” imbuhnya.

Dari kudapan ringan hingga menu utama, para peserta menampilkan beragam kreasi seperti lasagna singkong, brownies tape, pastel talas, dan rendang sukun. Setiap hidangan tak hanya dinilai dari cita rasa, tetapi juga nilai gizi, keunikan, dan tampilan penyajian.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Bekasi, Wiwiek Hargono Tri Adhianto, menegaskan peran penting PKK dalam menggerakkan keluarga agar lebih sadar gizi dan bangga terhadap bahan pangan lokal.

“Kami ingin ibu-ibu di rumah tahu bahwa singkong itu bukan makanan kelas dua. Kalau diolah dengan sentuhan kreativitas, bisa jadi produk unggulan yang sehat, enak, dan bernilai jual tinggi,” kata Wiwiek.

Kepala DKPPP Kota Bekasi, Karto, menambahkan bahwa lomba ini merupakan bentuk nyata implementasi program Gerakan Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) yang terus digelorakan di tingkat kota hingga kelurahan.

Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kota Bekasi ingin menegaskan bahwa pangan lokal bukan nostalgia masa lalu, melainkan potensi masa depan.

Singkong yang dulu identik dengan “makanan rakyat kecil” kini naik kelas menjadi simbol kreativitas dan kemandirian pangan masyarakat urban.

“Bekasi bukan hanya kota industri, tapi juga kota dengan dapur yang inovatif. Dari singkong pun kita bisa menciptakan ketahanan pangan yang berdaya dan berdaya saing,” tutup Tri Adhianto dengan optimistis.***