LAMSEL – Talut penahan tanah (TPT) di bagian sayap jembatan Way Pisang, Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan sudah jebol tak bisa di lintasi kendaraan roda empat.
Diketahui, proyek pembangunan jembatan Way Pisang tersebut menelan anggaran mencapai Rp1,290 miliar melalui anggaran tahun 2019. Pelaksana di lapangan oleh CV Lensa Dinamika Kontraktor, dan CV Mintra Paxi selaku konsultan pelaksana.
“Sayap Jembatan Way Pisang jebol, mungkin karena kualitas pengerjaan sehingga bagian sayap jembatan jebol dan dinding sayap juga retak,”ungkap Hasan Ibrahim, Warga Desa Pisang Kecamatan Penengahan, Sabtu (29/2/2020)
Dikatakan jembatan tersebut adalah akes perekonomian masyarakat desa untuk mengeluarkan hasil bumi yang menghubungkan dua Kecamatan yaitu Penengahan dan Kecamatan Bakauheni.
Hasan juga diketahui sebagai LSM GMBI Kecamatan Penengahan, mengakui banyak warga mengadukan hal tersebut. Atas hal tersebut dia meminta Dinas PUPR Lamsel dan Pemborong, cepat menindak lanjuti kondisi jembatan.
“Ironis, baru dua bulan selesai sudah rusak dan tak bisa dilintasi. Kondisi itu sudah sebulan lalu, tetapi belum ada kabar dari pemborong atau instansi terkait, seolah dibiarkan pura-pura tidak tau apa apa,”tukasnya.
Dia menegaskan bahwa kondisi jembatan Way Pisang, terlihat tanah timbunan asalan dan tidak pemadatan menggunakan alat berat. Sehingga dia mengaku tidak heran melihat kondisi jembatan sekarang.
“Jika dalam sebulan ini tetap tidak ada respon dari Dinas terkait maka kami LSM GMBI akan menduduki Dinas PU.”pungkas Hasan Ibrahim. (En)