Scroll untuk baca artikel
Zona Bekasi

Tri Adhianto dan DPRD Kota Bekasi Kompak Dukung Pembangunan Monumen Kali Sasak Kapuk

×

Tri Adhianto dan DPRD Kota Bekasi Kompak Dukung Pembangunan Monumen Kali Sasak Kapuk

Sebarkan artikel ini
Tri Adhianto dan DPRD Kota Bekasi Kompak Dukung Pembangunan Monumen Kali Sasak Kapuk
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto dan Ketua DPRD Kota Bekasi, Sardi Efendi, saat menghadiri acara tabur bunga di Kali Sasak Kapuk, Bekasi Utara. (Foto : Ist)

BEKASI – Rencana pembangunan Monumen Kali Sasak Kapuk mendapat dukungan penuh dari dua pucuk pimpinan Kota Bekasi. Wali Kota Tri Adhianto bersama Ketua DPRD Kota Bekasi, Sardi Efendi, sama-sama menyatakan komitmen mereka dalam merealisasikan monumen perjuangan tersebut.

Dukungan itu disampaikan dalam acara tabur bunga memperingati 80 tahun tragedi Sasak Kapuk di Bekasi Utara, Minggu (17/8/2025).

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Kita hadir di sini di momentum HUT RI ke-80 untuk menghormati jasa para pahlawan yang telah berjuang mempertahankan kemerdekaan. Bekasi punya sejarah panjang perjuangan, dan ini harus selalu kita wariskan kepada generasi muda,” ujar Tri Adhianto.

Tri menegaskan, pembangunan monumen akan dilakukan di lokasi Sasak Kapuk sebagai simbol penghormatan sekaligus bukti bahwa perjuangan rakyat Bekasi tidak akan pernah dilupakan.

“Pemerintah Kota Bekasi akan membangun monumen di Sasak Kapuk sebagai simbol penghormatan dan bukti nyata bahwa perjuangan para pahlawan Bekasi tidak akan pernah dilupakan,” tegasnya.

Ketua DPRD Kota Bekasi, Sardi Efendi, juga menyampaikan dukungan yang sama, meski ia menekankan pentingnya menyesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah.

“Apa yang tidak mungkin kita kerjakan dengan kolektif kolegial? Kita cek di anggaran, apakah bisa melalui anggaran murni atau anggaran perubahan,” katanya.

Ia pun memastikan dukungan politik penuh dari lembaga legislatif.

“Saya setujui jika direalisasikan (pembangunan Monumen Kali Sasak Kapuk),” tegas Sardi.

Menurutnya, monumen ini sangat penting agar generasi muda tidak buta sejarah.
“Kita akan melihat monumen perjuangan, dan generasi yang akan datang tidak buta sejarah,” tambahnya.

Tragedi Sasak Kapuk terjadi pada 29 November 1945 ketika Laskar Rakyat pimpinan KH Noer Ali bersama TKR pimpinan M. Hasibuan berjuang menghalau pasukan sekutu yang mencoba masuk ke Bekasi.

Pertempuran sengit membuat sekutu menurunkan peralatan perang canggih pada 13 Desember 1945 hingga akhirnya Bekasi dikuasai dan berubah menjadi lautan api.

Momentum 80 tahun tragedi ini dijadikan napak tilas sekaligus pengingat bahwa perjuangan rakyat Bekasi adalah bagian penting dari sejarah bangsa.

Dengan dukungan eksekutif dan legislatif, pembangunan monumen di Sasak Kapuk diharapkan benar-benar terwujud, bukan sekadar wacana.

Monumen ini nantinya akan menjadi simbol kebersamaan masyarakat Bekasi dalam menghargai jasa para pahlawan sekaligus memperkuat semangat kebangsaan. ***

SHARE DISINI!