Info Wawai

Apakah Percuma Salat Jika Masih Berbuat Maksiat? Ini Penjelasan Gus Baha!

×

Apakah Percuma Salat Jika Masih Berbuat Maksiat? Ini Penjelasan Gus Baha!

Sebarkan artikel ini
Gus Baha

WAWAINEWS.ID – Meskipun seseorang masih berbuat dosa, tetap dianjurkan untuk melaksanakan salat bagi setiap muslim. Hal itu ditegaskan oleh KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang akrab disapa Gus Baha.

Gus Baha dalam sebuah ceramahnya, meluruskan anggapan keliru bahwa salat dianggap tidak berarti, jika seseorang masih melakukan kemungkaran atau maksiat.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Apa artinya salat jika masih melakukan kemungkaran? Itu salah besar. Salat itu wajib. Mendirikan salat, kalian sudah mengurangi kemungkaran, karena Anda tidak melawan ketentuan Allah Ta’ala,” kata Gus Baha, sebagaimana dilansir dari video di kanal YouTube @Jedasesaat.

Gus Baha menegaskan bahwa orang yang mendirikan salat menunjukkan pengakuan bahwa dirinya adalah hamba Allah yang tunduk kepada perintah-Nya.

Orang mau salat artinya dia men-statuskan diri sebagai hamba Allah. Dia teken kontrak, ‘Kalau saya ini hamba-Mu ya Allah. Anta Rabbi, wa ana ‘abduka. Engkau Tuhanku, dan aku hambamu,’.

BACA JUGA :  Sukses Pimpin SU 1 Maret 1949, Soeharto Dikagumi Belanda

Menurut Gus Baha, meskipun seseorang melakukan kesalahan, salat tetap menjadi bukti kehambaannya kepada Allah. “Soal salah, ya salah saja. Tapi kita ini hamba Allah yang mengakui kalau Allah itu Tuhan kita,” ujarnya.

Bahwa pengakuan sebagai hamba Allah melalui salat akan mendatangkan keberkahan dan membuka peluang untuk mendapatkan syafaat Rasulullah SAW.

Barokahnya pengakuan itu, Insya Allah, di cerita-cerita syafaat. Kalau kita dosa atau apa, insya Allah dapat syafaatnya Rasulullah SAW. Karena kita tidak pernah lari dari status kehambaan.

Ia menegaskan, meskipun seseorang masih bergelimang dosa, ia tetap tidak boleh meninggalkan salat. Dengan salat, seorang Muslim menunjukkan bahwa dirinya masih berpegang pada hubungan kehambaannya kepada Allah.

BACA JUGA :  MIRIS, Indeks Kemerdekaan Pers di Lampung Terjun Bebas, Nomor Tiga dari Bontot 

Mengutip dari nu.or.id, salat memiliki fungsi utama sebagai tiang agama dan sarana untuk memperbaiki diri. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa sholat adalah pilar utama yang menopang keimanan seorang Muslim.

Salat tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga menjadi pengingat untuk senantiasa menjaga hubungan dengan Allah. Melalui salat, seseorang memohon ampunan dan bimbingan dari Allah untuk dapat meninggalkan dosa dan kemaksiatan.

Banyak yang beranggapan bahwa salat tidak memiliki arti jika seseorang masih melakukan dosa. Ini keliru karena salat adalah ibadah yang berdiri sendiri dan memiliki nilai tersendiri di hadapan Allah.

“Salat itu adalah bukti pengakuan kehambaan. Dengan tetap mendirikan sholat, seseorang membuka jalan untuk mendapatkan rahmat dan bimbingan Allah,” ujar Gus Baha.

Gus Baha juga menekankan pentingnya konsistensi dalam mendirikan salat. Istiqamah dalam salat menunjukkan kesungguhan seseorang dalam menjaga hubungannya dengan Allah. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa salat memiliki efek mencegah seseorang dari perbuatan keji dan mungkar.

BACA JUGA :  Ingin Berwibawa, Gus Baha: Tak Sulit, Tapi Harus Memiliki Sifat ini!

“Kalau kita masih salah atau berbuat dosa, jangan tinggalkan salat. Justru salat itu yang akan menolong kita dari dosa-dosa itu,” tambah Gus Baha.

Sebagai penutup, Gus Baha mengingatkan umat Islam untuk selalu menjaga sholat dalam kondisi apa pun. Sholat adalah bentuk pengakuan kehambaan kepada Allah dan menjadi jalan untuk mendapatkan syafaat Rasulullah SAW di akhirat kelak.

Dengan mendirikan sholat, seseorang menunjukkan kesungguhannya dalam memperbaiki diri dan menjaga hubungan dengan Allah. Sholat bukan hanya kewajiban, tetapi juga bukti cinta dan ketundukan seorang hamba kepada Tuhannya.***