WAWAINEWS.ID – Banten, provinsi di ujung barat Pulau Jawa, bukan hanya gerbang menuju Pulau Sumatra, ia adalah mozaik keindahan alam, jejak sejarah, dan kekayaan budaya yang unik. Salah satu permatanya adalah wilayah Baduy, rumah bagi masyarakat adat yang menjaga tradisi turun-temurun dengan penuh keteguhan.
Untuk semakin mengenalkan pesona ini kepada publik, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPD Banten menggelar Baduy Travel Mart III pada 5–7 Agustus 2025 di Batavia PIK (Pantai Indah Kapuk), Jakarta Utara.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, I Made Ayu Marthini, menegaskan bahwa Baduy Travel Mart III tidak sekadar ajang promosi, tetapi juga panggung untuk menjaga keseimbangan antara pengembangan pariwisata, pelestarian budaya, dan perlindungan lingkungan.
“Kami mendorong para mitra Indonesia mendukung kampanye nasional Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) dengan tagar #DiIndonesiaAja. Harapannya, promosi ini akan berkontribusi pada target 1,08 miliar pergerakan wisatawan nusantara pada 2025,” ujarnya.
Sementara itu, Erwita Dianti, Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Nusantara, menyebut kegiatan ini sebagai wujud kolaborasi lintas pihak dalam memasarkan destinasi wisata di tanah air.
“Baduy Travel Mart menjadi platform efektif untuk membangun kerja sama berkelanjutan antar pelaku industri, sekaligus mendorong masyarakat memilih liburan di dalam negeri,” kata Erwita.
Tahun ini, acara diikuti oleh 105 buyer dan 25 seller dari berbagai daerah di Indonesia. Agenda utama mencakup table top meeting dan famtrip B2B menjelajahi destinasi di PIK 2, penampilan kesenian khas Banten, hingga kunjungan langsung ke Baduy Luar sebagai destinasi edutrip.
Pengalaman ini tidak hanya menawarkan peluang bisnis, tetapi juga kesempatan bagi peserta untuk merasakan denyut kehidupan dan keaslian budaya Baduy mulai dari anyaman tangan hingga jalan setapak yang membelah hutan tropis.
Gubernur Banten, Andra Soni, menegaskan potensi wisata daerahnya yang sangat kaya dari pantai berpasir emas di pesisir barat, situs sejarah Kesultanan Banten, hingga keramahan masyarakat adat Baduy yang menjaga kearifan lokal.
“Pariwisata menggerakkan perekonomian masyarakat. Mari bersama membangun iklim yang ramah wisata dan mengampanyekan pesona Banten,” serunya.
Baduy Travel Mart III bukan sekadar pertemuan dagang, melainkan pintu masuk menuju petualangan yang autentik.
Bagi para pencinta perjalanan, inilah ajakan untuk merasakan sensasi menyusuri jalur berbatu menuju kampung adat, menyantap kuliner khas seperti sayur beulangong dan emping melinjo, hingga menikmati senyum tulus warga Baduy yang menjadi bagian tak terpisahkan dari cerita perjalanan Anda.
Banten menunggu, dan mungkin sudah saatnya Anda mengucapkan: liburan berikutnya, #DiIndonesiaAja.***
