KOTA BEKASI — Perayaan Hari Ulang Tahun ke-38 Ikatan Ahli Boga Indonesia (IKABOGA Indonesia) berlangsung meriah dan penuh warna di Grand Metropolitan Bekasi, Jawa Barat, pada 12 Desember 2025. Mengusung tema “Merajut Cita Rasa dan Budaya: Kolaborasi Antar Generasi untuk Indonesia Maju”, acara ini menyulap area pusat perbelanjaan menjadi festival kuliner skala nasional lengkap dengan aroma masakan nusantara yang bergantian menusuk hidung para pengunjung.
Dari panggung besar berhias dekorasi kuliner tradisional, deretan stan edukatif, hingga lokakarya interaktif, suasana dua hari perayaan ini lebih mirip expo rasa-bangsa ketimbang ulang tahun organisasi.
Ratusan mata pengunjung Grand Metropolitan Mall, Bekasi tampak terpikat, sementara ratusan ponsel terangkat mengabadikan momen, karena siapa tahu video pemotongan kue dongkal bisa viral.
Pendiri IKABOGA Indonesia, Dewi Motik Pramono, hadir memberikan sambutan hangat sekaligus refleksi perjalanan panjang organisasi sejak 1987. Ia menegaskan bahwa IKABOGA bukan hanya perkumpulan ahli masak, tetapi motor penggerak peningkatan gizi masyarakat.
“Insyaallah akan lebih baik lagi terkait pemenuhan gizi, serta terus bersinergi dengan pemerintah dalam pelatihan dan inovasi menu masakan yang bergizi serta bervariatif,” ujar Dewi Motik.
Mantan None Jakarta itu juga menekankan pentingnya strategi kolaboratif lintas generasi agar kuliner nusantara tak sekadar dipuji, tetapi juga dikonsumsi masyarakat secara merata baik di dalam negeri maupun kelas dunia.
Kolaborasi Lintas Lembaga: Dari Sertifikasi, Edukasi, hingga Parade Budaya
Tahun ini, perayaan HUT IKABOGA digelar bekerja sama dengan berbagai lembaga:
- Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tata Boga
- Kementerian Pendidikan
- Dinas Kebudayaan
- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Kolaborasi tersebut terlihat jelas dalam:
- Pelatihan singkat
- Lokakarya kuliner
- Uji kompetensi tata boga
- Festival kuliner & bazar UMKM
- Parade seni dan budaya
- Lomba-lomba kuliner yang memperebutkan gelar paling bergengsi setelah “jago masak di rumah sendiri”
Di luar panggung edukasi, para pengunjung berburu makanan khas daerah, mulai dari jajanan tradisional hingga menu kontemporer yang mendobrak batas kreativitas semuanya disajikan oleh pelaku kuliner UMKM dan anggota IKABOGA dari berbagai daerah.
Sorotan acara adalah penampilan seni budaya dan prosesi pemotongan kue dongkal, lengkap dengan simbolisasi persatuan cita rasa nusantara. Kue dongkal yang biasanya kita temui di gerobak pagi hari naik pangkat menjadi kue pesta di panggung nasional.
Tak hanya itu, pengumuman pemenang lomba kuliner yang telah berlangsung sebelumnya menambah energi kompetitif acara, membuat suasana pusat perbelanjaan semakin hidup.
IKABOGA Indonesia kini menaungi 27 DPD dan sekitar 10.000 anggota, terdiri dari pelaku usaha kuliner, akademisi, institusi pendidikan, hingga masyarakat umum. Sejak berdiri pada 3 Desember 1987, organisasi ini konsisten mendorong peningkatan kompetensi, kreativitas, dan profesionalisme di bidang boga.
Perayaan HUT ke-38 bukan sekadar seremoni, melainkan ruang:
- edukasi masyarakat,
- penguatan budaya kuliner nusantara,
- promosi UMKM,
- dan pembuktian bahwa dunia boga adalah sektor strategis dalam peningkatan kualitas gizi nasional.
Dua hari perayaan ini menjadi penanda bahwa komitmen IKABOGA dalam membina insan boga tetap menyala tidak kalah panas dari wajan penggorengan yang mereka gunakan.
Dengan semakin eratnya kolaborasi antar generasi, IKABOGA menegaskan diri sebagai bagian penting dalam upaya membangun Indonesia melalui jalur paling universal: makanan.***












