JAKARTA – Menyambut peringatan lima abad Kota Jakarta, Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Ahli Boga (DPD IKABOGA) Provinsi DKI Jakarta menggelar Festival Menyongsong Lima Abad Jakarta dengan tema “Merawat Tradisi, Mendorong UMKM Melangkah Global”. Kegiatan ini menjadi ajang strategis yang memadukan pelestarian budaya kuliner lokal dengan upaya konkret mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kuliner untuk menembus pasar internasional.
Festival ini menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan inovatif, salah satunya adalah program unik bertajuk “Nyahi on the Bus”. Konsep ini menggabungkan wisata kuliner dan perjalanan kota, di mana peserta diajak berkeliling Jakarta sembari menikmati sajian khas Betawi.
Pengalaman imersif ini bukan hanya menyuguhkan kekayaan cita rasa kuliner lokal, namun juga menampilkan wajah Jakarta sebagai kota budaya yang dinamis, modern, dan terbuka bagi kolaborasi global.
Tak hanya menonjolkan sisi hiburan, festival ini juga mengedepankan aspek edukatif melalui Talkshow bertema pemberdayaan UMKM kuliner yang digelar di Museum Sejarah Jakarta.
Acara ini melibatkan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (PPKUKM) Provinsi DKI Jakarta serta menghadirkan para narasumber dari kalangan tokoh kuliner, akademisi, dan pelaku UMKM. Diskusi berfokus pada strategi peningkatan daya saing produk lokal agar mampu bersaing di pasar ekspor melalui inovasi, branding, dan digitalisasi.
Salah satu momen penting dalam festival ini adalah pre-launching buku “Culinary Time Capsule: Jakarta Rasa 1527 – 2025”, sebuah dokumentasi gastronomi lintas zaman yang merangkum perjalanan kuliner Jakarta dari era Jayakarta hingga transformasinya sebagai kota global.
Buku ini tidak hanya menyajikan aneka resep dan makanan khas, tetapi juga menjadi refleksi perubahan sosial-budaya Jakarta melalui perspektif makanan.
Ketua Dewan Pembina IKABOGA Indonesia, Dr. Dewi Motik Pramono, M.Si., menegaskan bahwa festival ini merupakan langkah nyata dalam memperkenalkan budaya kuliner Betawi kepada dunia.
“Kami ingin mengangkat Nyahi bukan sekadar tradisi nostalgia, melainkan sebagai ikon kuliner khas Jakarta yang dikemas secara kekinian. ‘Nyahi on the Bus’ menjadi bentuk inovatif yang tidak hanya memperkuat identitas lokal, tetapi juga berpotensi menjadi daya tarik wisata gastronomi kota Jakarta di kancah internasional,” ujarnya.
Dengan berbagai program unggulan yang menggabungkan unsur budaya, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi, Festival Menyongsong Lima Abad Jakarta diharapkan menjadi tonggak penting dalam mengukuhkan Jakarta sebagai pusat budaya kuliner yang tidak hanya memelihara warisan tradisi, namun juga siap bersaing di era global.***