“Saya bilang maksudnya apa dan tujuan apa sikut saya seperti ni, mereka malah marah mo ajak saya ribut. Akhirnya Apriyono Kasi Intel Kejaksaan dan beberapa orang Jaksa serta polisi berpakaian preman memisahkan saya” tandasnya.
BACA JUGA : Penganiayaan Wartawan Hanya Dituntut 4 Bulan, YPPKM Berharap Hakim Memberi Rasa Keadilan
Sementara terpantau oknum Caleg Zudarwansyah terlihat emosi dan mondar-mandir di kerumunan Kepala Pekon serta LSM, Ormas dan Wartawan sembari mengutarakan kata-kata ancaman.
“Tunggu saya ya, tunghu kalo saya ga jadi dewan nanti ya, tunggu ya” kata oknum Caleg yang diketahui bernama Zudarwansyah tanpa menjelaskan maksudnya tunggu.
BACA JUGA : Sidang Eksepsi, Kakon Way Nipah Bela Diri Sebut Dakwaan JPU Salah Tak Sesuai dengan Kejadian
Selain itu, adik dari Zudarwansyah yang diektahui selaku Kepala Pekon di Kecamatan Kotaagung terlihat memakai kemeja putih juga ikut emosi, tidak diketahui siapa yang ditujunya dengan memukulkan telapak tangan kanan ke tangan kirinya seolah mengeluarkan jurus pencak silat.
“Ayo lagi, ayo” Kata salah satu Kepala Pekon itu sembari memukulkan telapak tangan kanannya ke tangan kirinya yang tidak diketahui maksud dan tujuannya apa?.
Aksi arogansi yang ditunjukkan para pejabat publik di PN Kota Agung pada Rabu siang kemarin kian memperlihatkan kualitas mereka yang terlihat kampungan, terlihat dari video amatir yang direkam awak media aksi kakon tersebut, tak ubah seperti preman pasar bawah, yang tak patut ditiru.
“Miris melihat aksi para oknum Kakon dan satu Caleg di PN Kota Agung itu. Mereka yang seharusnya jadi panutan, tapi menunjukkan sikap arogan, gaya lama seperti kembali ke era 70-an,”komentar Amroni Ketua GMBI.***