wawainews.id, Banten-Dualisme di jajaran Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), di Provinsi Banten akhirnya menemui kesepakatan bersatu dalam satu wadah. Momentum tersebut menjadi ajang bersatunya pemuda Banten dalam satu wadah KNPI yang terjadi saat pelaksanaan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) ke IV.
“Rapimda IV, momentum bersatunya pemuda di Banten. Tentunya ini menjadi modal dalam Musyawarah Daerah (Musda) Oktober 2019 nanti, kita bisa menyelenggarakan bersama,”ungkap Ali Hanafiah, ketua DPD KNPI Provinsi Banten, saat rapat pimpinan daerah ke-IV di Gedung Pemuda, KP3B Curug Kota Serang, Kamis (14/3/2019).
Rapimda ke IV DPD KNPI Provinsi Banten tersebut mengambil tema ‘Momentum Bersatunya Pemuda di Provinsi Banten’. Kebersamaan itu sengaja diangkat untuk mengembalikan pemuda Banten menjadi satu wadah KNPI.
Ali mengatakan pemuda Banten telah sepakat bersatu, yang disampaikan langsung kubu Rano Al Fath. Untuk bersama tentu harus berjiwa besar demi satu tujuan memperkokoh, mendukung proses pembangunan di Banten.
Menanggapi hal tersebut, Gaos Alam, dari KNPI Banten kubu Rano Al Fath, ikut mendorong agar pemuda di Banten ikut bersatu. Apa yang diciptakan KNPI Banten harus menjadi contoh organisasi kepemudaan lainnya di Banten, untuk kebersamaan pemuda harus mengeyampingkan ego.
“Kenapa Banten bisa hadir semua, ini bisa menjadi tolak ukur kebersamaan pemuda di Banten. Karena baru Banten yang sudah duduk bersama, gak perlu nunggu Oktober, kalau bisa bulan ini bersatu. Jangan lama menunggu, kembali kepada kebersamaan untuk Banten lebih maju, nanti keburu masuk angin,” tandas BG, sapaabln akrab Gaos Alam tersebut.
Bak gayung bersambut, momen bersatunya dualisme pengurusan KNPI di Banten, disambut baik Tokoh KNPI, Eten Hilman, setempat. Diakuinya menyatukan pemua tidak mudah, tapi KNPI sudah membuktikan ingin bersatunya pemuda di Banten.
“Penghargaan setinggi-tingginya atas gagasan kegiatan ini, tidak ada kekutan ketika kita bersatu. Ini sejarah dan peluang bagi pemuda di usia 35 untuk bisa mengembangkannya. Oktober menjadi sejarah bersatunya pemuda KNPI melalui Musda nanti,”ujar Eten.
Apresiasi atas bersatunya Pemuda Banten dalam satu wadah KNPI juga disampaikan Tokoh masyarakat Provinsi Banten, Udin Saparudin. Dikatakan pertikaian pemuda tidak ada manfaat bagi keberlangsungan organisasi KNPI. “Pecahnya KNPI bukan latah, tapi bentuk kritisnya pemuda Banten. Tapi Pemuda Banten harus menghilangkan ego sentris terhadap kebaikan masing-masing, sehingga ini momentum untuk menyatukan pemuda,” harapnya.
Sementara, Ketua Umum DPP KNPI, Abdul Azis, mensyukuri dan bangga karena bersatunya pemuda di Banten. Ini merupakan komitmen untuk mempersatukan pemuda di Indonesia. Menurutnya bersatunya Pemuda Banten dalam satu wadah KNPI patut ditiru daerah lain.
“Banten bisa menjadi contoh, persatuan harus muncul dari daerah. Meskipun dalam teknis misalnya legal standing kita sudah pegang semua,” tegas Aziz.
Namun demikian lanjutnya akan dijadikan kekuatan untuk menyatukan pemuda. Untuk itu dia meminta dalam Musda KNPI mendatang Pemerintah harus hadir. Sehingga penyatuan pemuda di Banten menjadi titik balik kebangkitan bagi pemuda di wilayah tersebut.