TANJUNGPINANG – Tak difungsikan sebagaimana mestinya, hingga membuat barang hibah dari kementerian untuk Pemko Tanjungpinang itu terbengkalai terlihat seperti bangkai tidak berguna.
Penampakan dua unit kapal merek Banawa Nusantara, hibah dari Kementerian Perhubungan bikin miris, kapal hibah itu, terlihat diantara bangkai kapal lain yang berderet di Batu 5, Kampung Bulang, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Satu kapal terlihat tenggelam pada bagian belakangnya mulai tenggelam kondisi pun mengkhawatirkan. Sehingga mengundang pertanyaan terkait mesin kapal apakah masih ada?
Kapal tersebut diberikan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tujuannya untuk membantu Pemerintah Kota Tanjung Pinang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik untuk angkutan penumpang maupun barang. Hal lain untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Ironisnya, dari informasi diterima media ini, sejak awal dua unit kapal diberikan oleh Kemenhub, yang nilainya cukup fantastis hampir mencapai Rp5 miliar itu, terparkir diantara kapal-kapal milik swasta terombang-ambing oleh gelombang laut yang pasang surut diantara rerimbunan pohon bakau.
Melihat kondisi itu mengundang simpati dari Lembaga Investigasi Anggaran Publik (LINAP) yang mengaku prihatin. Lembaga yang konsen menyoroti terkait anggaran publik itu pun telah menyurati Pemko Tanjungpinang dengan tembusan ke beberapa dinas, namun tidak digubris alias dijawab.
Hingga akhirnya secara resmi LINAP telah melaporkan dugaan penyalahgunaan hibah dua unit kapal pelayaran rakyat (Pelra) dari Kementerian Perhubungan dengan merek KM Banawa Nusantara kepada Kejaksaan Agung (Kejagung) RI.