WAWAINEWS.ID – Mantan Kepala Pekon Sridadi Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus Nyoman Sudana angkat suara terkait polemik lahan Paud Latifa di Pekon Sumur Tujuh, dengan menegaskan bahwa lahan itu dulu dihibahkan oleh dua orang untuk masyarakat setempat.
“Itu kan dihibahkan untuk masyarakat, berarti milik masyarakat, karena waktu hibah itu masih pekon Sridadi dan setelah mekar secara otomatis menjadi aset pekon Sumur Tujuh” tegas Nyoman kepada Wawai News 24 September 2023.
BACA JUGA: Fakta Baru Terungkap, Ternyata Lahan PAUD di Pekon Sumur Tujuh Tanah Hibah Kepada Masyarakat
Dikatakan bahwa setahun lalu persoalan klaim lahan PAUD Latifa sudah pernah mencuat. Dia pun mengaku sempat mempertanyakan kenapa lahan itu disoal dengan menduga ada pihak tertentu yang ingin memiliki aset pekon tersebut.
“Saya pun heran kenapa warga Pekon Sumur Tujuh bungkam,” tandasnya menegaskan jika lahan itu dihibahkan oleh dua orang yaitu atas nama Painem dan Subari.
Sehingga dibangun lah PAUD Latifa melalui program PNPM. Pembangunan itu pun jelasnya setelah Pekon Sumur Tujuh terbentuk dan berpisah dari Pekon Sridadi.
BACA JUGA: Gedung PAUD di Pekon Sumur Tujuh Tanggamus Ternyata Berdiri Diatas Lahan Milik Pribadi, Kok Bisa?
Jika benar lahan hibah untuk PAUD itu diperjual belikan dan benar ada surat jual beli dengan disaksikan Kakon Sumur Tujuh sekarang maka itu diluar kewajaran dan warga pun patut mempertanyakan kepada Kakon Sumur Tujuh kenapa dibiarkan.
“Sebagai Kepala Pekon harusnya tanya dulu letak tanahnya dimana, ga unyuk-unyuk, kalau warisan, ya warisan dari mana? apakah ga kroscek ke sana” tanya Nyoman.
