Scroll untuk baca artikel
Lingkungan Hidup

Menjemput Udara Bersih dari Kota Bekasi: Harapan di Tengah Tantangan Polusi

×

Menjemput Udara Bersih dari Kota Bekasi: Harapan di Tengah Tantangan Polusi

Sebarkan artikel ini
Suasana penghijauan di Kota Bekasi
Suasana penghijauan di Kota Bekasi

KOTA BEKASI – Di tengah kepadatan kendaraan dan hiruk pikuk aktivitas urban, Kota Bekasi terus menata diri. Bukan sekadar menanggapi keluhan, tetapi benar-benar berkomitmen menciptakan ruang hidup yang lebih sehat dan nyaman bagi warganya.

Udara bersih di Kota Bekasi bukan lagi sekadar impian, melainkan tujuan yang diperjuangkan dengan berbagai langkah konkret.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Langkah itu terlihat dari geliat hijau yang mulai merekah di sudut-sudut kota. Pemerintah Kota Bekasi, melalui Dinas Lingkungan Hidup, mengembangkan infrastruktur hijau seperti taman kota, hutan kota, dan jalur hijau.

Upaya ini tidak hanya menambah estetika kota, tetapi menjadi salah satu strategi untuk mengurangi polusi udara yang selama ini menghantui kota penyangga ibu kota tersebut.

BACA JUGA :  DLH Kota Bekasi Tutup Dua Saluran Limbah Pabrik Bakso di Jatirangga

“Kita ingin masyarakat Bekasi bisa menghirup udara bersih dan hidup di lingkungan yang nyaman,” ujar Yudianto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi.

Menurutnya, menjaga kualitas udara adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan dan kesejahteraan warga.

Tak hanya pembangunan fisik, upaya memperbaiki kualitas udara juga dilakukan melalui pendekatan edukatif.

Kampanye kesadaran lingkungan digencarkan. Masyarakat diajak memahami pentingnya tidak membakar sampah dan diajak ikut serta dalam gerakan penanaman pohon. Aksi tanam pohon kini marak dilakukan di lingkungan sekolah, kantor, hingga permukiman.

Namun, semua itu tak cukup hanya dengan niat baik. Bekasi pun mulai menerapkan teknologi dalam pengelolaan lingkungannya.

“Pemerintah telah mengembangkan sistem pemantauan dengan menempatkan alat pemantau kualitas udara di beberapa titik,” jelas Yudianto.

BACA JUGA :  Hak Jawab Humas Pemerintah Kota Bekasi

Data terkini dari alat pemantau menunjukkan bahwa Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di area Stasiun Bekasi dan Kayuringin pada 30 Mei 2025 pukul 16.00 berada pada kategori Sedang dengan angka 80.

Artinya, kualitas udara masih bisa ditoleransi, namun tetap memerlukan perhatian lebih.

Optimisme tetap menyala. Pemerintah sadar bahwa menjaga udara bersih bukan tugas satu pihak.

“Kami berharap kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat menciptakan kualitas udara yang lebih baik, lingkungan yang lebih bersih, serta kehidupan yang lebih sehat,” harap Yudianto.

Bekasi sedang berubah. Tak hanya mengejar pembangunan fisik, tetapi juga menyusuri jalan sunyi menjaga alam.

Jika semua pihak bersinergi, bukan tak mungkin, Kota Bekasi akan menjadi contoh kota urban yang berhasil menyeimbangkan modernisasi dan kelestarian lingkungan — demi generasi hari ini dan esok.***